• Beranda
  • Berita
  • "Nomadic tourism" akan dikembangkan Kemenpar, ini penjelasannya

"Nomadic tourism" akan dikembangkan Kemenpar, ini penjelasannya

10 Desember 2018 17:37 WIB
"Nomadic tourism" akan dikembangkan Kemenpar, ini penjelasannya
Menpar akan kembangkan "nomadic tourism" di sepanjang jalur tol Trans-Jawa (ANTARA News/Hanni Sofia)

"Menurut saya menarik karena ini portable mudah dibawa dengan menggunakan truk atau dengan menggunakan penarik container...

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pariwisata akan mengembangkan konsep nomadic tourism di sepanjang jalur tol Trans Jawa, sekaligus mempromosikan destinasi potensial di setiap wilayah yang dilalui.

"Harapan kita secara khusus saya ingin nomadic tourism jalan, jadi di titik mana orang akan membuat apa misalkan pintu tol mana kita akan memperkenalkan destinasinya," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta, Senin.

Konsep nomadic tourism menjadi salah satu andalan Arief Yahya sebagai solusi sementara untuk selamanya dalam hal pengembangan destinasi karena dinilai relatif cepat pengembangan dan pembangunannya.

Nomadic tourism adalah segala aktivitas atau bisnis yang terkait gaya hidup dan budaya berpindah-pindah seperti menggunakan glamp camp, home pod, dan caravan sebagai fasilitas akomodasi.

Terkait pengembangan nomadic tourism di sepanjang jalur tol Trans Jawa, Arief mengatakan ia telah menjajaki dan membicarakan hal itu dengan sejumlah pengusaha dan investor.

"Kalau nomadic tourism relatif mudah, bisa pakai mobilnya sendiri berbentuk caravan itu boleh, menggunakan kemah di situ boleh, lalu mungkin bisa semacam homepod. Saya sudah bicara dengan beberapa pengusaha," katanya.

Ia menambahkan ada homestay yang mungkin dapat dikembangkan terbuat dari container seharga di bawah Rp100 juta.

"Menurut saya menarik karena ini portable mudah dibawa dengan menggunakan truk atau dengan menggunakan penarik container, lalu ada semacam homepod yang mudah dipindah-pindah harganya di bawah Rp200 juta dari Arumdalu. Itu juga
akan menumbuhkan nomadic tourism di sepanjang Trans Jawa," katanya.

Arief mengaku sudah berkoordinasi dengan Menteri PUPR dan Menhub bahkan meresmikan beberapa ruas secara khusus tol Trans Jawa.

"Saya ingat pesan Presiden agar diperbanyak rest area untuk tol Trans Jawa dan agar menampilkan produk-produk atau jasa dari daerah yang dilewati agar pariwisata kita tetap hidup di sana," katanya.

Selain itu juga guna memperkenalkan destinasi unggulan yang ada.

"Dan  kita harapkan sesegera mungkin akan dilakukan peresmian-peresmian secara lebih khusus yang ada kepariwisataannya," katanya.

Dengan begitu, akan ada lebih banyak produk unggulan lokal termasuk daya tarik destinasi di setiap area peristirahatan atau di sekitar pintu tol Trans Jawa.
 
Baca juga: Jasa Marga siapkan lahan UMKM di area istirahat jalan tol
 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018