Peresmian nama baru rangkaian MRT Jakarta ini dilakukan usai uji coba dan tinjauan langsung kereta oleh Anies dari Stasiun Bundaran HI menuju Lebak Bulus.
"Pesannya jelas, bahwa di sini ada kekuatan, ada perjuangan. Nanti mereka yang akan menggunakan kereta ini adalah mereka yang akan berjuang dan ketangguhan," kata Anies di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin.
Mereka yang terlibat di dalam proses pembangunannya adalah putra-putri Indonesia yang tangguh, yang penuh dengan semangat juang, katanya.
"Insya Allah nama Ratangga ini bukan sekadar nama tanpa makna. Nama membawa pesan penuh makna," kata Gubernur.
Nama Ratangga terinspirasi dari puisi dalam kitab Arjuna Wijaya dan kitab Sutasoma yang dikarang oleh Mpu Tantular. Dalam bahasa Jawa kuno, Ratangga memiliki arti kereta perang yang identik dengan kekuatan dan pejuang.
Anies menggambarkan nama Ratangga akan selalu teguh dan kuat mengangkut para pejuang Jakarta yang sedang berikhtiar untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Ratangga diharapkan tidak hanya meningkatkan mobilitas, tetapi juga memberikan manfaat tambahan seperti perbaikan kualitas udara, perubahan gaya hidup masyarakat Jabodetabek dengan beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik, serta mengatasi kemacetan.
Nanti ada kodenya, dimana nama Ratangga ini akan digunakan untuk setiap rangkaian. Jadi kalau menyebut kereta MRT dengan istilah Ratangga Satu misalnya.
Dia berharap nanti menjadi istilah baru yang menandakan bahwa yang naik MRT adalah orang-orang yang bekerja untuk Indonesia lebih baik, yang membangun ini adalah orang-orang yang bekerja untuk Indonesia lebih baik.
Peresmian nama Ratangga dilakukan dengan penulisan pesan yang ditandatangani oleh Anies. Pesan yang ditulis tersebut berbunyi, "Dari gagasan pejuang, dilaksanakan oleh putra-putri bangsa yang tangguh, hadir monumen baru yang memancarkan semangat kerja keras dan cerdas. Di sini kata Ratangga menemukan personifikasinya. Selamat untuk semua yang terlibat dan memanfaatkannya".
Fase satu MRT Jakarta dengan rute Lebak Bulus - Bundaran HI akan menggunakan 16 rangkaian kereta di mana hanya 14 yang akan beroperasi dan dua sisanya menjadi cadangan.
Satu kereta bisa memuat 200 - 300 penumpang, dengan jumlah maksimal sekitar 1.800 penumpang untuk satu rangkaian kereta, yang terdiri atas enam kereta. Adapun kecepatan rangkaian kereta bisa mencapai 80 km/jam di jalur bawah tanah dan bisa meningkat hingga 100 km/jam di jalur atas tanah.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018