Kudus (ANTARA News) - Cuaca selama beberapa pekan terakhir mendukung kegiatan penggenangan air di Bendungan Logung Kudus, Jawa Tengah yang dijadwalkan mulai Desember 2018, kata Dodik Indra Irawan Komunikasi Publik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.Targetnya sebelum akhir Desember 2018 bisa dimulai penggenangan
"Untuk saat ini penggenangan bendungan belum dilakukan karena ada proses sertifikasi bendungan. Cuaca selama beberapa pekan mendatang diprediksi juga mendukung kegiatan penggenangan," ujarnya di Kudus, Selasa.
Ia mengatakan sebelum bendungan itu digenangi air, harus mendapatkan izin atau sertifikasi bendungan. Pihak yang mengeluarkan sertifikasi bendungan, yakni Balai Keamanan Bendungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR).
Saat ini, lanjut dia, Bendungan Logung sudah mendapatkan izin penggenangan, menyusul terbitnya sertifikasi keamanan bendungan. Dengan seritifasi keamanan bendungan, maka penggenangan ditargetkan dalam waktu dekat bisa dimulai.
"Targetnya sebelum akhir Desember 2018 bisa dimulai penggenangan," ujarnya.
Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk pengisian bendungan berkisar 10 bulan, sedangkan selama Desember 2018 hingga April 2019 merupakan waktu-waktu krusial karena pengisian sampai permukaan air mencapai 80 persen.
Tahap berikutnya, pengisian sampai batas muka air normal, hingga Agustus 2019.
Pengisian awal meliputi tiga tahap, yakni elevasi lantai pengelak sampai 41,5 meter dari dasar bendungan, elevasi intake sampai 74,5 meter, dan elevasi muka air normal sampai 88,50 meter.
Kenaikan elevasi diprediksi terjadi 0,5 meter untuk setiap harinya dengan catatan curah hujan memang mendukung.
Selama proses pengisian air, semua pemangku kepentingan, terutama kepala desa setempat, agar memberitahukan masyarakat agar tidak melakukan hal-hal membahayakan.
Selama pengisian air, juga dilakukan monitoring struktur bangunan bendungan bersama konsultan, sedangkan monitoring kawasan waduk dilakukan bersama pemkab dan masyarakat setempat.
Monitoring struktur bangunan, meliputi dam, bangunan fasilitasi, seperti spillway dan intake, pressure, deformation, serta analisa data.
Monitoring kawasan waduk, meliputi calon daerah genangan, seperti bangunan, gubug, tanaman, benda-benda budaya lokal, dan aktivitas lainnya.
Selain itu, monitoring peningkatan elevasi air waduk setiap hari serta memberikan informasi kepada masyarakat di hulu dan hilir waduk.
Lahan Bendungan Logung seluas 196 hektare, tersebar di Desa Tanjungrejo dan Honggosoco (Kecamatan Jekulo), Desa Kandangmas dan Rejosari (Kecamatan Dawe), serta lahan milik Perum Perhutani.
Mega proyek pembangunan Bendungan Logung tersebut dengan nilai kontrak tahun jamak dianggarkan oleh pemerintah pusat lewat APBN Rp604,15 miliar.
Anggaran itu, meliputi biaya konstruksi Rp584,94 miliar, sedangkan biaya supervisi Rp19,21 miliar.
Baca juga: Bendungan Mila di Sumbawa siap penggenangan Desember
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018