Seperti dilansir Time dikutip Rabu, ahli diet Brigitte Zeitlin dan Ryan Maciel mengatakan telur juga kaya nutrisi termasuk biotin (yang membantu Anda mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan).
Lalu, kolin (mikronutrien penting yang terlibat dalam metabolisme, di antara fungsi lainnya), vitamin A (penting untuk sistem kekebalan tubuh) dan lutein dan zeaxanthin (antioksidan yang membantu lindungi tubuh Anda dari radikal bebas.
Namun, apakah telur bisa meningkatkan kolesterol?
Penelitian terbaru menemukan bahwa orang yang makan sekitar satu butir telur per hari memiliki tingkat risiko penyakit jantung dan stroke yang lebih rendah, karena telur meningkatkan kadar kolesterol HDL “baik”, yang dapat membantu melawan penumpukan lemak di pembuluh darah.
Penelitian lain, yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, juga menemukan bahwa makan satu butir telur sehari bukanlah masalah bagi orang yang berisiko lebih besar mengalami masalah jantung dan kolesterol.
Apa cara tersehat menyantap telur?
Memasak telur menjadi saran yang baik, karena bukan hanya mengurangi risiko keracunan makanan, tetapi juga membuat protein dalam telur lebih mudah dicerna dan meningkatkan bioavailabilitas biotin, kata Maciel.
"Selama Anda makan seluruh telur, Anda akan mendapatkan semua nutrisi yang ditawarkan telur," kata Zeitlin.
Tentu saja ada cara untuk membuat telur lebih bergizi, seperti mengombinasikannya dengan sayuran. Omelet adalah cara yang bagus untuk memasukkan lebih banyak sayuran dalam makanan Anda sambil mendapatkan sumber protein yang kaya.
"Kombinasi protein dan serat akan menjaga rasa lapar untuk jangka waktu yang lebih lama," tutur Zeitlin.
Baca juga: Tujuh makanan yang dikira tidak sehat justru menyehatkan
Baca juga: Apa itu diet telur?
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018