Pedagang harapkan bakso mendunia

12 Desember 2018 17:05 WIB
Pedagang harapkan bakso mendunia
Bakso (FOTO ANTARA/Arif Firmansyah)
Jakarta, (ANTARA News)  -  Para pedagang bakso mengharapkan kuliner bakso khas nusantara dapat masuk ke pasar dunia karena memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan kuliner dari negara lain.
 
Ari  (26), seorang pedagang bakso rusuk yang mengikuti Festival Bakso di Mangga Dua Square, Jakarta Barat, Rabu mengatakan bakso rusuk masih jarang ditemui di luar negeri.
 Ia mengatakan pemasaran kuliner ini cukup bagus karena cukup diminati oleh pengunjung selama festival yang berlangsung 10-13 Desember 2018.
  
Dalam sehari, Ari bisa menjual 30 sampai 40 porsi bakso rusuk kepada pengunjung atau pecinta bakso. Satu porsi bakso terdiri satu bakso besar seukuran mangkok yang terdapat satu tulang rusuk sapi.   Kuliner ini disajikan tanpa mie namun tetap berkuah.
  
"Daging rusuk yang empuk membuat bakso tersebut menjadi mudah untuk dikunyah," kata Randy, seorang pembeli bakso rusuk.
  
Sementara itu, Erfan, pedagang bakso nyuknyang yang  juga mengikuti festival berharap kuliner khas Kota Makassar bisa dikenal di mancanegara.
  
"Toh kalau bakso nyuknyang terkenal sampai ke luar negeri, kita juga kan yang bangga. Makanya, sebelum 'go international', saya kenalkan bakso nyuknyang dulu ke Jakarta," ujarnya.
  
Bakso nyuknyang umumnya berbentuk kotak dengan cita rasa khas Makassar yang kaya dengan bumbu rempah-rempah. Linda, pedagang bakso granat dan mercon juga berharap kuliner khas Indonesia, khususnya bakso dapat dikenal di luar negeri.
  
"Mungkin saja, saya pribadi sebagai warga negara Indonesia akan merasa sangat bangga kalau makanan Indonesia, khususnya bakso mercon dan bakso granat dapat dikenal oleh masyarakat luar negeri," tambahnya.
  
Festival Bakso diadakan pada 10-13 Desember 2018. Acara tersebut menghadirkan beragam kuliner khas nusantara, khususnya bakso.
 Aneka bakso  yang disajikan dalam festival antara lain bakso milano dari Kalimantan Tengah, bakso babat Salatiga, bakso kerikil, jamur, dan goreng bumbu rujak khas Sukabumi.

Pewarta: Santoso, Reza Dwi Setiawan dan Yoseph Krishna Tirto
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018