"Atas fakta tersebut, Polri dibantu TNI kini fokus pada penegakan hukum. Sejauh ini kami melihat, Polri dan TNI terus mengedepankan penegakan hukum di lapangan," katanya di Jakarta, Rabu.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) itu mengatakan sasaran penindakan aparat gabungan TNI dan Polri saat ini adalah para pelaku pembunuhan yang diduga berasal dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kagoya.
"Kita semua setuju, negara ini tidak bisa menolelir kelompok Egianus Kogoya yang sudah membunuh puluhan pekerja dan menghambat pembangunan untuk kepentingan rakyat di Papua. Semua pelaku yang terlibat kita minta Polri memproses sesuai hukum yang berlaku," katanya.
Menurut doktor ilmu hukum ini, kehadiran gabungan aparat keamanan di Nduga bukanlah untuk melakukan operasi militer, tetapi murni penegakan hukun terhadap pelaku kejahatan.
"Kami minta semua pihak tidak membawa-bawa masalah ini menjadi komoditas politik," katanya menegaskan.
Sebelumnya, KKB menyerang para pekerja dari PT Istaka Karya yang sedang membangun jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua (2/12).
Sebanyak 16 pekerja dan satu anggota TNI tewas dalam kejadian itu.
Kini, aparat gabungan Polri dan TNI terus mengejar para pelaku.
Pewarta: Santoso
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018