• Beranda
  • Berita
  • Dibanding digital, Cut Mini lebih suka baca versi hardcopy

Dibanding digital, Cut Mini lebih suka baca versi hardcopy

13 Desember 2018 14:15 WIB
Dibanding digital, Cut Mini lebih suka baca versi hardcopy
Cut Mini di peluncuran trailer film "Orang Kaya Baru", Jakarta, Selasa (11/12/2018) (ANTARA News/ Nanien Yuniar)
Jakarta (ANTARA News) - Kemudahan yang diberikan teknologi membuat orang bisa membaca lewat ebook, tak perlu membawa buku dalam bentuk fisik. 

Meski ringan dan praktis, aktris Cut Mini lebih memilih membaca buku fisik ketimbang versi digital.

Tak cuma soal bacaan, ini juga berlaku untuk skenario film. "Saya tidak terlalu suka baca digital karena saya suka coret-coret kertas," kata Cut Mini di sela konferensi pers "“Gerakan Ibu Bangsa Membaca”, Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis.

Ketika mendapat kiriman skenario versi softcopy melalui surel, dia akan meminta skenario yang dicetak di atas lembaran-lembaran kertas.

Skenario dalam bentuk kertas memudahkan aktris yang juga rajin mendongeng itu membubuhkan catatan di sana-sini bila diperlukan.

Baca juga: Buku Indonesia bisa menembus dunia melalui eBook

Cut Mini adalah salah satu dari 26 tokoh perempuan dari berbagai profesi yang berpartisipasi di deklarasi “Gerakan Ibu Bangsa Membaca” yang digelar Perpustakaan Nasional untuk merayakan Hari Ibu.

Mereka membacakan kutipan paragraf pilihan dari buku-buku elektronik karya penulis perempuan Indonesia yang termasuk dalam koleksi Perpustakaan Nasional.

Cut Mini sudah tidak asing lagi dengan dunia literasi. Beberapa tahun terakhir dia aktif sebagai seorang pendongeng yang disebutnya bisa "menyelami kehidupan anak".

"Saya ingin mengembalikan anak Indonesia kepada buku," ujar dia.

Dia mengajak para ibu untuk meluangkan waktu mendongeng, setidaknya lima belas menit per hari. Selain untuk mendekatkan diri dengan anak, mendongeng juga bisa menularkan kecintaan anak terhadap buku.

Baca juga: Gebrakan Pustaka Bergerak cerdaskan anak bangsa

Baca juga: iJakarta luncurkan gerakan "Baca Buku Bareng"

 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018