• Beranda
  • Berita
  • Enam pekerja terjebak di hutan karena hindari KKB berhasil dievakuasi

Enam pekerja terjebak di hutan karena hindari KKB berhasil dievakuasi

13 Desember 2018 21:15 WIB
Enam pekerja terjebak di hutan karena hindari KKB berhasil dievakuasi
Kabupaten Nduga, Papua, (dibatasi garis merah) (Google Maps) (Google Maps/Unggul TR)
Wamena (ANTARA News) - Pasukan TNI berhasil mengevakuasi enam orang pekerja konstruksi di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, yang telah delapan hari terjebak dalam kawasan hutan belantara karena menghindari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Enam pekerja yang merupakan Karyawan PT Joy Karya dan Pekerja Balai Desa di Yigi ini dilaporkan nekat tinggal di hutan selama delapan hari demi luput dari maut.

Evakuasi dari Nduga ke Jayawijaya dilakukan dengan menggunakan helikopter milik TNI yang mendarat di Lapangan Yonif 756 Wimane Sili.

Danrem 172/PWY Jonathan B Panjaitan di Yonif 756 Wimane Sili, mengatakan pekerja yang berasal dari luar Papua masih bisa luput dari tembakan KKB karena dibantu oleh warga lokal.

"Puji Tuhan, ada masyarakat yang membantu mereka, menyiapkan honai (rumah tradisional) buat mereka di gunung, untuk mereka bisa bertedu di sana," katanya.

Masyarakat juga memberikan beras kepada enam orang pekerja, sebelum mereka dievakuasi ke Jayawijaya.

"Kebetulan saat anggota kita patroli, ada yang ketemu dan akhirnya mereka (pekerja) berlindung di pos kita di Yigi. Harusnya kemarin lusa kita evakuasi, tetapi karena cuaca dan masih ada gangguan akhirnya hari ini baru dilakukan," katanya.

Oleh pihak keluarga, enam orang itu disangka sudah meninggal tertembak KKB, karena bekerja di daerah yang tidak jauh dari lokasi pembantaian belasan pekerja jembatan beberapa waktu lalu.

Baca juga: Polda Papua bertekad kejar KKB Nduga

Baca juga: Polisi: Korban tewas di Nduga diduga anggota KKB

Baca juga: Korban KKB di Gunung Tabo dipastikan Matius Palinggi

Baca juga: Danrem 172/PWJ ajak warga Nduga tidak terprovokasi

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018