“Kita selalu verifikasi dulu dengan meminta kelengkapan dokumen untuk memastikan perusahaan itu benar-benar valid,” kata Faridah Lim, Country Manager Jobstreet.com Indonesia, di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, Jobstreet tidak henti-hentinya memberi wadah untuk kelayakan pencari kerja agar tidak dibodohi oleh perusahaan fiktif atau bodong.
Dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, banyak pencari kerja yang asal menanggapi saja panggilan dalam bentuk apa pun, termasuk permintaan uang, dan mereka terkecoh dengan panggilan tersebut karena dijanjikan gaji (salary) yang besar.
Fardah Lim mengatakan, Jobstreet—yang digunakan oleh lebih 7,6 juta pencari kerja—hadir untuk menyediakan perusahaan berkualitas dan memaksimalkan perusahaan untuk menemukan karyawan pilihan.
"Kita punya satu tim, nanti mereka akan menelfon, googling, ngecek ke kantornya dan tanya informasi industrinya bergerak di bidang apa, bidang usahanya apa, itu semua kita datanya lengkap,” katanya.
Selain itu, Jobstreet juga mengeluarkan salah satu fitur canggih yang ditawarkan kepada pencari kerja, yaitu SIVA Recruitment Centre, satu Talent Search dimana HRD perusahaan dapat melihat profil pencari kerja dengan memasukan kata kunci saja.
Baca juga: Tips agar tak terjebak lowongan kerja fiktif
Baca juga: Strategi melamar kerja dari JobStreet
Pewarta: Ani Apriliani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018