• Beranda
  • Berita
  • Surya Paloh minta santri Nahdlatul Wathan jadi penerang Islam

Surya Paloh minta santri Nahdlatul Wathan jadi penerang Islam

15 Desember 2018 18:29 WIB
Surya Paloh minta santri Nahdlatul Wathan jadi penerang Islam
Surya Paloh (kiri) bersama Pimpinan Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan yang juga mantan Gubernur NTB, Zainul Majdi, saat tiba di Ponpes Nahdlatul Wathan, Pancor, Lombok Timur, Sabtu (15/12/2018). (Istimewa)
Lombok Timur, NTB (ANTARA News) - Tokoh nasional yang juga politisi, Surya Paloh, meminta para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Nahdlatul Wathan menjadi juru penerang Islam.
 
"Kalian harus jadi juru penerang Islam sejatinya Islam. Bukan Islam yang setengah-setengah, tetapi Islam yang rahmatan lil alamin," kata Surya Paloh saat memberikan kuliah umum Kebangsaan,  di Pondok Pesantren (Ponpes) Nahdlatul Wathan, Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu. 
 
Saat ini, lanjut dia, banyak pihak yang mencoba mempermainkan akal sehat dengan menyebut Islam hanya untuk Islam. "Pemikiran itu salah," ujarnya, di hadapan sekitar 10.000 santri dan warga sekitar pondok pesantren. 
 
Namun sebaliknya, Islam adalah agama yang diturunkan untuk menerangi semua umat manusia di dunia. Islam juga sangat kental dengan nilai-nilai toleransi dan kerukunan.
 
Oleh karena itu, dia meminta para santri untuk meluruskan persepsi keliru tentang Islam. Para santri diminta menjadi penerang Islam yang sesungguhnya.
 
"Kalau ada yang tanya, apakah Islam tidak toleran, tak mengenal kasih sayang, tak mengenal hormat menghormati? Saya bilang sakit itu orang kalau menyatakan begitu. Islam itu kental dengan kasih sayang, saling menghormati dan toleransi itulah sejatinya Islam," kata dia.
 
Dalam kesempatan itu, dia meminta para santri untuk mengambil peran dan berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga Indonesia dapat menjadi sebuah negara yang semakin besar dan kuat dalam pertarungan dunia, dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai falsafah dan ideologi bangsa.
 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018