Kepala Dinkes Papua Aloysius Giyai di Jayapura, Minggu, mengatakan dari data jumlah kasus HIV/AIDS per 30 September 2018, jumlah warga di Kabupaten Asmat yang meninggal karena HIV/AIDS sebanyak 26 orang.
"Kami berharap penanganan terhadap penyakit mematikan ini dapat dilakukan secara baik agar dapat mengurangi jumlah kasus dan kematian karena terinfeksi penyakit yang belum ada obatnya ini," ujarnya.
Kemudian, warga di Kabupaten Biak yang meninggal karena HIV/AIDS sebanyak 163 orang, warga Boven Digoel 18 orang dan warga Deiyai 12 orang.
Sedangkan, di Kabupaten Dogiyai dan Intan Jaya tidak ada warga yang meninggal karena HIV/AIDS. Selanjutnya, warga Kabupaten Jayapura yang meninggal karena HIV/AIDS sebanyak 312 orang, Kabupaten Jayawijaya 416 orang dan Kabupaten Keerom 34 orang.
Warga di Kabupaten Kepuluan Yapen yang meninggal karena HIV/AIDS sebanyak 122 orang, Kota Jayapura 185 orang, Lanni Jaya 18 orang, Kabupaten Mamberamo Raya enam orang, Mamberamo Tengah empat orang.
Sedangkan di Kabupaten Mappi, warga yang meninggal karena HIV/AIDS sebanyak 39 orang, Kabupaten Merauke 124 orang, Mimika 170 orang dan Kabupaten Nabire 321 orang.
Masih dari data kasus HIV/AIDS per 30 September 2018, kata Aloysius, tidak ada warga Kabupaten Nduga yang meninggal karena HIV/AIDS, sementara warga di Kabupaten Paniai 86 orang, Kabupaten Pegunungan Bintang 39 orang, Puncak tiga orang dan Puncak Jaya terdata 52 orang.
Sementara di Sarmi tidak ada warga yang meninggal karena terkena HIV/AIDS, namun dua orang meninggal di Kabupaten Supiori, Tolikara 121 orang, Waropen 18 orang, selanjutnya di Kabupaten Yahukimo dan Yalimo masing-masing empat orang.
Dengan demikian, tambah dia, jumlah total warga di Papua yang meninggal sepanjang Januari hingga September 2018 sebanyak 2.229 orang.
Baca juga: 85 warga asing di Papua positif HIV/AIDS
Baca juga: Sejumlah pelajar SMP di Papua termasuk ODHA
Pewarta: Musa Abubar
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018