Polisi mendatangi Davidson untuk kemudian melakukan pengecekan kesehatan sebelum pemain Saturday Night (SNL) itu manggung, tulis The Guardian, Minggu (16/12).
Davidson menulis: " Aku tak ingin lagi ada di bumi ini" di Instagram. Namun akhirnya unggahan itu dihapus dan NBC tetap menayangkan SNL yang dibintangi Davidson.
Baca juga: Batal bertunangan dengan Ariana Grande, Pete Davidson patah hati
Dalam tayangan SNL akhir pekan ini, Davidson membawakan acara mengenalkan lagu John Lennon, Happy Xmas (War Is Over) yang dinyanyikan oleh bintang tamu Miley Cyrus, Mark Ronson dan Sean Ono Lennon.
Yang membuat khawatir para fans dan pihak berwajib adalah nada dalam unggahan Instagram Davidson.
"Saya sudah berbuat yang terbaik di sini tapi sebetulnya aku tak tahu seberapa lama lagi aku bisa bertahan. Semua yang kulakukan adalah menolong orang. Ingat, aku sudah pernah bilang," katanya dengan tambahan emoji hati.
Media sosial kemudian heboh dengan unggahan itu. Namanya kemudian mulai trending di Twitter.
Salah seorang fans mencuit: "Bertahanlah. Ada banyak bantuan di sini. Serahkan cinta ... Aku berdoa untukmu, Pete. Aku pernah mengalaminya. Semua akan membaik."
Baca juga: Tunangan dengan Ariana Grande, Pete Davidson: saya seperti menang kontes
Awal bulan ini, Davidson menulis di Instagram bahwa dia telah berbicara tentang gangguan kepribadian borderline yang dideritanya, "dan bunuh diri secara publik hanya dengan harapan bahwa itu akan membantu membawa kesadaran dan membantu anak-anak seperti saya yang tidak ingin ada di bumi ini.
“Tidak peduli seberapa keras internet atau siapa pun mencoba membuat saya bunuh diri. Saya tidak akan melakukannya. Saya sedih bahkan saat saya harus mengatakan ini."
Ayah Davidson, Scott, adalah seorang pemadam kebakaran New York yang tewas dalam serangan teroris di World Trade Center di kota itu pada 11 September 2001, ketika Pete berusia tujuh tahun.
Baca juga: Ariana Grande minta penggemarnya berhenti "serang" Pete Davidson
Baca juga: Cara Pete Davidson kenang ayahnya yang jadi korban tragedi 9/11
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018