Disutradari oleh Rob Marshall, drama musikal itu berhasil memperoleh empat nominasi di ajang Golden Globe 2019 termasuk Best Picture untuk kategori musik dan komedi, Best Original Score, serta Best Actress dan Actor untuk Emily Blunt dan Lin-Manuel Miranda.
Film yang dibuat berdasarkan kisah klasik kaya PL Travers ini akan hadir di bioskop-bioskop Indonesia mulai 25 Desember 2018.
Disney dalam pernyataan resmi, Senin, mengungkapkan beberapa fakta menarik dari film tersebut.
Mary Poppins kembali setelah 24 tahun
Mengambil latar 24 tahun setelah film “Mary Poppins”, sosok pengasuh anak ikonik tersebut kembali ke rumah keluarga Banks tanpa menua sedikitpun.
Mary Poppins akan menunjukkan lagi keajaiban keajaiban untuk membantu keluarga tersebut, apalagi anak asuhnya, Michael Banks, yang kini telah beranjak dewasa dan tengah mengalami masa-masa sulit, terutama setelah kepergian istrinya.
Memperkenalkan karakter baru Jack the Lamplighter
Diperankan oleh Lin-Manuel Miranda, Jack the lamplighter merupakan salah satu karakter baru dalam film “Mary Poppins Returns”.
Jack bekerja sebagai lamplighter atau orang menyalakan lampu di jalanan. Ia merupakan sahabat lama Mary Poppins yang akan membantunya mengembalikan kembali canda dan tawa untuk keluarga Banks.
Kostum spesial karakter Topsy
Aktris senior Meryl Streep berperan sebagai Topsy, sepupu Mary Poppins yang sangat eksentrik.
Topsy memiliki toko perbaikan yang dapat terbalik pada “Hari Rabu Kedua” di setiap bulannya.
Kostum unik Topsy merupakan kostum yang memakan waktu paling lama untuk dibuat.
Delapan orang kru menghabiskan lima minggu untuk menggambar motif pada kain sebelum akhirnya selesai dan dibuat sebanyak tujuh replika yang sama persis.
Properti dan dekorasi dari asli dari film “Mary Poppins”
Akan ada beberapa properti dan dekorasi yang familiar bagi para penggemar film “Mary Poppins”, seperti meja marble putih di dekat pintu masuk rumah keluarga Banks yang dipinjam dari Club 33, sebuah klub eksklusif di Disneyland, jam tua keluarga Banks, lemari baju yang juga digunakan pada film pertamanya, serta beberapa properti kecil lainnya.
Tampilan animasi klasik spesial
Sang sutradara Rob Marshall menggunakan animasi tradisional untuk beberapa adegan fantasi agar dapat memberi kesan nostalgia bagi para penggemar.
Lebih dari 70 animator terlibat dalam pembuatan film ini, termasuk animator-animator muda yang masih berusia 20 tahun hingga para senior yang berusia 70 tahun.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018