• Beranda
  • Berita
  • Gambut Mendawak Kalbar simpan air dua kali waduk Jatiluhur

Gambut Mendawak Kalbar simpan air dua kali waduk Jatiluhur

17 Desember 2018 15:15 WIB
Gambut Mendawak Kalbar simpan air dua kali waduk Jatiluhur
Sejumlah petugas gabungan Badan Kesatuan Pengelola Hutan (BKPH), Polisi Hutan (Polhut) dan Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) meninjau pembukaan lahan baru di kawasan lindung gambut Rawa Tripai, Alue Bilie, Nagan Raya, Aceh, Rabu (12/12/2018). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/kye.

gambut itu benar-benar waduk alami

Jakarta (ANTARA News) - Hasil penelitian terbaru Badan Restorasi Gambut (BRG) bersama Balai Litbang Inovasi dan Pusat Litbang Hutan menunjukkan Hutan Lindung Gambut (HLG) Mendawak di Kalimantan Barat menyimpan dua kali lipat air Waduk Jatiluhur atau sekitar 2,1 miliar meter kubik.

"Dari kajian hidrologi ada data atau temuan baru bagi ahli gambut. Tapi nanti kita detailkan lagi temuan itu sehingga tahu bagaimana fungsi hidrologinya," kata Deputi IV Bidang Penelitian dan Pengembangan BRG Haris Gunawan di Jakarta, Senin.

Dari penelitian di Kalbar, kata dia, diketahui HLG Mendawak yang di dalamnya terdapat Kesatuan Hidrologi Gambut (KHG) Kapuas-Jenuh memiliki kandungan air dua kali volume air di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat. Luasannya sekitar 39.000 hektare (ha) dengan kedalaman maksimal gambut mencapai 13 meter.

Berdasarkan peta model kedalaman gambut HLG Mendawak dari Balai Litbang Inovasi dan Pusat Litbang Hutan dengan skala 1:60.000 terlihat di sisi selatan terdapat area konsesi PT Wana Subur Lestari, sedangkan di sisi selatan hingga timur terdapat area konsesi PT Mayangkara Tanaman Industri.

Dari hasil penelitian tersebut diketahui kondisi HLG tersebut masih relatif terjaga. Out flow air dari HLG ini mencapai 25,8 meter kubik per detik sehingga memberikan potensi sosial dan ekonomi bagi daerah sekitarnya di Kalimantan Barat.

Secara keseluruhan, lahan gambut tersebar di 17 provinsi di Indonesia, luasannya mencapai hingga 12,9 juta ha.

"Jadi gambut itu benar-benar waduk alami. Ini sudah terlandasi secara ilmiah," ujar Haris.

BRG bersama 13 mitra universitas dan tiga lembaga penelitian mulai 2016 hingga 2018 melakukan penelitian bersama sesuai dengan strategi restorasi yang dilaksanakan, yaitu 3R serta menganalisis bagaimana keterpaduan tersebut dapat terimplementasi.

Ia menjelaskan banwa restorasi gambut yang dilakukan BRG menggunakan pendekatan pembasahan (rewetting), revegetasi (revegetation), dan revitalisasi mata pencarian masyarakat (revitalization of local livelihoods) yang kemudian dikenal dengan istilah 3R.

Kedeputian Penelitian dan Pengembangan BRG bekerja sama dengan mitra penelitian dari universitas dan lembaga penelitian di Indonesia, melaksanakan penelitian 61 paket pada 2017. Pada 2018, dilaksanakan penelitian 41 paket dengan pengembangan tema dari 2017 yang merupakan kelanjutan dengan perluasan dan pendalaman kajian.

Ia juga mengatakan restorasi gambut dipahami sebagai upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola secara berkelanjutan, termasuk partisipasi dalam menjaga kawasan lindung dan konservasi hutan dan lahan gambut.

Baca juga: BRG dorong metode terintegrasi restorasi gambut
Baca juga: BRG berbagi metode pemantauan restorasi gambut di KTT Iklim

 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018