Mereka menyatakan ledakan itu berasal dari mobil, yang diledakkan di dekat pasar sibuk di kota itu, hanya beberapa hari sesudah ledakan serupa menghantam daerah padat warga di kota Azaz, Rae dan al Bab di dekat perbatasan dengan Turki, yang berada di bawah kendali pasukan dukungan Turki.
Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Rabu pekan lalu menyatakan pasukannya dalam beberapa hari mendatang akan melancarkan serangan terhadap petempur YPG Kurdi Suriah, yang dilihat negaranya sebagai perpanjangan Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Partai itu dinyatakan Barat sebagai kelompok teroris dan sudah tiga dasawarsa melancarkan pemberontakan di Turki.
Penduduk dan gerilyawan di daerah berpenduduk sebagian besar Arab dan dikuasai pemberontak di barat laut menduga YPG berada di balik serangan itu untuk menebarkan ketakutan dan mengguncang daerah mereka sebelum serangan Turki terhadap daerah kekuasaan mereka di timur Eufrat di Suriah utara dimulai.
"Situasi keamanan tidak tertahankan. Kami berjalan di jalan dalam ketakutan dan menghindari mobil parkir karena takut diledakkan," kata Ibrahim Darwish, warga Afrin, kepada Reuters.
Tentara Turki dibantu sekutu pemberontak Suriah-nya merebut Afrin, kota berpenduduk terutama suku Kurdi, dari YPG pada Maret 2018 dalam serangan besar ke Suriah barat laut, tempat Ankara membentuk daerah penyangga.
Baca juga: Militer Rusia: 18 prajurit Suriah tewas dalam serangan gerilyawan
Sumber: Reuters
Editor: Boyke Soekapdjo/Chaidar Abdullah
Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2018