Bengkulu, (ANTARA News) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merestorasi bekas tambang galian C melalui program aksi restorasi lanskap Bengkulu, di Bukit Kandis, Desa Durian Demang, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu.Bukit Kandis dipilih untuk pemulihan lahan bekas tambang berdasarkan hasil inventarisasi KLHK pada 2015
"Bukit Kandis dipilih untuk pemulihan lahan bekas tambang berdasarkan hasil inventarisasi KLHK pada 2015," kata Direktur Pemulihan Kerusakan Lahan Akses Terbuka KLHK, Sulistiyowati, di Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan, pada 2015 tim dari KLHK melakukan inventarisasi lahan-lahan bekas tambang rakyat atau tanpa izin, salah satunya di Desa Durian Demang.
Bersama Pusat Reklamasi Tambang Institut Pertanian Bogor, pihaknya kemudian membuat Detail Enginering Desain (DED) lokasi ini seluas 25,4 hektare.
Seiring proses pemulihan, Bukit Kandis dirancang sebagai lokasi wisata minat khusus, salah satunya panjat tebing, karena struktur bukit yang sangat mendukung untuk olahraga ini.
Dari luas lahan 25,4 ha, baru dipulihkan seluas 6,4 ha. Beberapa fasilitas juga telah dibangun di lokasi tersebut sebagai pendukung destinasi wisata , salah satunya jalur "jogging track" yang mengeliling Bukit Kandis.
Destinasi wisata ini kemudian akan diserahkan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Durian Demang untuk dijaga dan dikelola secara baik.
"Kami berharap pemerintah provinsi dan kabupaten dapat melanjutkan restorasi lanskap ini hingga lahan 25,4 ha tersebut bisa terpulihkan semua dan menjadikan Bukit Kandis menjadi objek wisata yang komplit," katanya.
Aksi Restorasi Bukit Kandis ditandai dengan penanaman pohon di kaki bukit. Sebelumnya juga telah dilakukan sosialisasi restorasi lanskap kepada masyarakat, kemah konservasi yang diikuti komunitas pencinta alam serta pembagian 3.000 batang bibit pohon untuk masyarakat sekitar.
Di lokasi itu juga akan ditanam kembali pohon kandis, yang saat ini hanya tinggal nama akibat penambangan batu di masa lalu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu, Agus Priambudi, mengatakan, aksi retorasi tersebut baru pertama kali dilakukan khususnya pada wilayah bekas tambang.
"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada KLHK yang telah melakukan restorasi Bukit Kandis," katanya.
Restorasi lanskap ini, menurut dia, diharapkan menjadi promosi Bukit Kandis sebagai salah satu destinasi wisata andalan Provinsi Bengkulu.
Sebelumnya Kementerian Pariwisata telah menobatkan Bukit Kandis sebagai Objek Wisata Terpopuler ke-3, untuk kategori Wisata Olahraga dan Petualangan Terpopular, Anugerah Pesona Indonesia 2018.
"Semoga kompleks wisata minat khusus ini dipadukan dengan agro-ekowisata dapat berkembang dan menjadi kebanggaan Kabupaten Bengkulu Tengah dan Provinsi Bengkulu," katanya.
Baca juga: Tujuh perusahaan tambang "kepung" habitat gajah Bengkulu
Baca juga: 200 polisi disiagakan pascabentrok di pertambangan Bengkulu
Pewarta: Helti Marini S
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018