"Kondisi tersebut dipicu oleh penguatan aliran udara dingin dari Asia yang berinteraksi dengan area pertemuan angin di sekitar Sumatera bagian selatan hingga Jawa bagian barat," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Senin.
Potensi hujan lebat akan terjadi di wilayah Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Karena itu masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
Deputi Bidang Meteorologi Mulyono Rahadi Prabowo mengatakan, sejak 12 Desember BMKG sudah memantau adanya pertumbuhan bibit siklon tropis.
Pada 15 Desember bibit siklon tersebut berubah menjadi siklon tropis dan diberi nama siklon tropis Kenanga.
"Namun posisinya cukup jauh, dampaknya seperti munculnya angin dengan kekuatan cukup tinggi di wilayah selatan Jawa bagian barat, Lampung, Bengkulu, Sumbar dengan kecepatan angin 20-25 knot dan potensi gelombang tinggi sampai empat meter," katanya.
Siklon ini bergerak terus ke arah barat, dua hari ke depan akan semakin jauh dan efeknya agak berkurang atau hilang.
"Ketika efeknya berkurang akan mengakibatkan aktivitas Monsun Asia yang tadinya melemah, aktif kembali, maka pada 20-23 Desember kemungkinan potensi hujan akan meningkat kembali," jelas dia.
Sedangkan pada periode Natal tepatnya 23 sampai 25 Desember diperkirakan curah hujan di wilayah Indonesia mengalami sedikit penurunan, namun beberapa wilayah cenderung berawan hujan ringan sementara potensi hujan lebat terjadi juga di beberapa daerah lainnya.
Baca juga: Sejumlah wilayah berpotensi hujan lebat saat Natal
Baca juga: BMKG: El Nino terpantau lemah
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018