Jakarta (ANTARA News) - Ketua Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari mengatakan Jakarta International Velodrome merupakan aset milik dunia.
"Velodrome bukan hanya aset milik kita, tapi juga aset dunia. Oleh karena itu, harus dikelola dengan baik, jangan dibiarkan begitu saja," kata Raja di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Senin.
Menurut dia, Jakarta International Velodrome menjadi aset dunia karena telah dinobatkan sebagai satellite training center terbaik ke-empat di dunia oleh The Union Cycliste Internationale (UCI) yang berbasis di Swiss.
"Untuk itu, kita patut berbangga hati. Supaya lebih terasa manfaatnya, kita akan gunakan velodrome itu sebagai tempat latihan, sekaligus juga bisa untuk tempat kejuaraan," ujar Raja.
Lebih lanjut, dia menuturkan, untuk pengelolaan sarana olah raga tersebut, pihaknya pun menjalin kerja sama dengan salah satu BUMD DKI Jakarta, yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
"Sampai Januari 2019, tanggung jawab pengelolaan velodrome masih berada di Jakpro. Tapi setelah itu, kami akan mengelolanya bersama-sama, dan lebih baik lagi," tutur Raja.
Apabila dikelola dengan baik dan profesional, dia mengungkapkan, maka kedepannya Jakarta International Velodrome dapat sekaligus juga menjadi sumber pendapatan.
Selain sebagai arena olahraga, sambung dia, rencananya di sekeliling velodrome itu juga akan dibuat coffee shop, toko sepeda dan lain-lain.
"Yang penting, kita buat semuanya dengan baik, kita buat yang bagus. Semakin prestige, maka akan semakin banyak pula peminatnya," tambah Raja.
Baca juga: PB ISSI-Jakpro kerja sama pengelolaan Velodrome
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2018