“Peran dan hubungan kehumasan tersebut tentu saja sangat penting terutama sebagai jembatan komunikasi kepada rakyat,” kata Sesjen MPR Ma"ruf Cahyono dalam siaran pers yang diterima Antara Jakarta, Selasa.
Pernyataan Ma'ruf Cahyono tersebut disampaikan saat membuka Forum Tematik Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) MPR RI dengan tema ‘ Peran Lembaga MPR di Tahun Politik’ di Jakarta., dalam siaran pers yang diterima Antara Jakarta, Selasa.
Sebagai contoh, dewasa ini sering beredar isu bahwa bangsa Indonesia terancam tiga ‘dis’ yakni disorientasi, distrust dan disobedience, yang merupakan ancaman serius bagi tataran kenegaraan.
Ma'ruf menilai, kehumasan memegang peran untuk membalik isu ancaman ketiga 'dis' itu agar menjadi positif bagi masyarakat dan juga negara.
Dalam mengatasi isu disorientasi, kehumasan harus berperan agar seluruh anak bangsa memiliki orientasi berbangsa dan bernegara sewajarna sesuai harapan para bapak pendiri bangsa Indonesia.
Sementara untuk menangani isu distrust, kehumasan harus mampu menghilangkan rasa ketidakpercayaan masyarakat terhadap negara, yang akhirnya akan berimbas pada hilangnya disobedience atau pembangkangan.
Ma'ruf menekankan bahwa jika tidak ada disobedience, maka negara dan masyarakat akan menjalani hubungan yang selaras, baik dan saling mendukung hingga akhirnya cita-cita bersama akan mudah diwujudkan.
“Saya kira peran-peran kehumasan tersebut sangat luar biasa, peran humas tidak hanya masuk dalam tataran-tataran rutin keseharian yang biasa dilakukan tapi masuk juga dalam tataran besar, salah satunya bagaimana mewujudkan itu semua membalik ancaman tiga ‘dis’ tadi,” katanya.
Kehumasan, lanjut Ma’ruf, juga harus menjadi yang terdepan dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat, tetapi tidak hanya pesan di permukaan saja, melainkan pesan-pesan yang betul-betul bisa memberikan pengaruh.
MPR juga menaruh harapan tinggi agar pengaruh tersebut bisa memudahkan penyampaian sistem nilai yang ada kepada masyarakat.
“Intinya, apapun yang akan kita lakukan dalam melakukan peran kehumasan dan layanan informasi kepada masyarakat, tentu pada akhirnya yang merupakan harapan besar kita semua adalah pertama, bagaimana masyarakat mampu menciptakan satu kondisi bangsa yang berorientasi kepada masa depan bangsanya, kedua, masyarakat yang percaya kepada bangsanya dan ketiga adalah masyarakat yang patuh pada bangsa dan negaranya,” tandasnya.(KR-MSU)
Pewarta: Maya Sofiana Utami
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018