• Beranda
  • Berita
  • Pembicaraan AS-Taliban fokus pada gencatan senjata Afghanistan

Pembicaraan AS-Taliban fokus pada gencatan senjata Afghanistan

19 Desember 2018 09:52 WIB
Pembicaraan AS-Taliban fokus pada gencatan senjata Afghanistan
Warga Pakistan anggota Taliban, yang ditangkap oleh polisi perbatasan Afganistan, berdiri selama presentasi senjata yang disita dan peralatan kepada wartawan di Kabul, Afganistan, Selasa (5/1). (REUTERS/Omar Sobhani )
Kabul/Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Para pejabat Amerika Serikat dan Taliban telah membahas usulan-usulan bagi gencatan senjata enam bulan di Afghanistan dan penarikan pasukan asing sementara pembicaraan, yang bertujuan membuat perundingan perdamaian, memasuki hari kedua, kata sumber-sumber Taliban.

Pertemuan yang berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, itu sedikitnya adalah yang ketiga kalinya bagi utusan perdamaian AS Zalmay Khalilzad dengan wakil-wakil Taliban sementara usaha-usaha diplomatik untuk mengakhiri perang 17 tahun itu telah meningkat tahun ini.

Para pejabat Taliban, yang meminta jati dirinya tak disebutkan, mengatakan delegasi AS menekan gencatan senjata enam bulan serta kesepakatan untuk mengajukan wakil-wakil Taliban bagi satu pemerintahan pengemban masa depan.

Namun, para perunding Taliban menolak usulan gencatan senjata karena mereka merasa hal itu akan merusak alasan mereka dan membantu pasukan AS dan Afghanistan.

Sejauh ini, belum ada komentar dari Kedutaan AS di Kabul.

Dalam satu pernyataan yang dikeluarkan Selasa malam, Taliban menyatakan pembicaraan itu banyak berkonsentrasi pada "pendudukan AS", dengan menambahkan, "Tak ada mengenai pemerintahan sementara, gencatan senjata, pemilihan atau isu-isu internal lainnya telah dibahas".

"Pembicaraan berkisar sekitar penarikan pasukan pendudukan dari Afghanistan, diakhirinya penindasan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya," kata Zabihullah Mujahid, juru bicara utama gerakan itu dalam pernyataan terpisah.

Satu delegasi pemerintah Afghanistan berangkat ke kota itu dan bertemu dengan Khalilzad dan juga pejabat-pejabat dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Pakistan.

Baca juga: Hekmatyar minta Taliban bergabung dalam pemilihan umum mendatang
Baca juga: 22 polisi Afghanistan tewas akibat serangan Taliban



Sumber: Reuters
Editor: Mohamad Anthoni

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2018