"Suarakanlah pesan-pesan yang bisa mendorong pesta demokrasi berjalan lancar, aman, dan damai, terlepas siapa capres dan cawapres yang dipilih," kata Yunanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Kalaupun kalangan milenial turut terlibat dukung-mendukung capres, hendaknya dalam menyuarakan dukungan itu menghindari hal-hal negatif.
"Intinya, bagaimana generasi milenial mendukung pilihan itu dengan cara-cara santun, sopan, dengan menyampaikan kebaikan," kata Yunanto.
Menurut Sri Yunanto, belakangan ini media sosial dibanjiri hoaks, ujaran kebencian, dan juga adu domba yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Kalangan milenial yang sangat aktif di media sosial diharapkan tidak ikut larut dalam konten-konten negatif itu, sebaliknya justru menjadi kekuatan untuk melawannya.
Jika kalangan milenial mau melakukan itu, bagi Yunanto sudah bisa dianggap sebagai bela negara karena turut mencegah hal-hal buruk menimpa bangsa dan negara ini.
Menurut dia, inti bela negara adalah mencinta negeri ini. Kalau mencintai pasti akan membela mati-matian.
"Generasi milenial dalam semangat bela negara bisa melakukan kegiatan sesuai posisi dan keahliannya," katanya.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018