Seorang pembeli di kawasan pasar itu, Winda (22) mengatakan larangan itu perlu didukung karena plastik bisa menimbulkan limbah berbahaya.
"Plastik itu kan beracun, udah gitu susah terurainya," katanya
Ia mengatakan jutaan plastik yang digunakan per hari di Jakarta dapat membahayakan lingkungan yang ada di sekitarnya.
"Kasus yang viral kemarin di sosial media, ikan paus menelan sampah sampai 2 kilo, kebanyakan dari sampah plastik," ujar Winda.
Senada dengan Winda, seorang pembeli di pasar lain, Salma (20) mengatakan larangan penggunaan kantong plastik harus diterapkan di Jakarta.
"Kantong plastik itu kan cuma sekali pake ya, terus dibuang gitu aja, beda sama kantong ramah lingkungan yang bisa dipake terus-terusan," kata Salma.
Salma mengatakan penggunaan kantong yang ramah lingkungan dapat mengurangi limbah plastik yang setiap hari terus bertambah.
Soal pedagang dikenakan denda jika menyediakan kantong plastik, Salma mengatakan denda itu sudah menjadi wewenang Pemprov DKI Jakarta.
Ia juga berharap larangan ini diberlakukan untuk semua pembelian di toko-toko yang ada di Jakarta, bukan hanya di pasar, ritel, mal maupun pusat perbelanjaan lainnya agar limbah plastik yang ada di Jakarta semakin berkurang.
Meski larangan tersebut akan diterapkan mulai Januari 2019 oleh Pemprov DKI, sebagian pembeli di pasar itu sudah ada yang mulai menggunakan kantong ramah lingkungan di Pasar Jaya Kramat Jati.
Baca juga: Kota Bogor resmi larang kantong plastik
Baca juga: Pusat belanja dukung pengurangan kantong plastik di Denpasar
Pewarta: Reza Dwi Setiawan dan Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018