• Beranda
  • Berita
  • PBWI upayakan wushu tradisional dipertandingkan di PON

PBWI upayakan wushu tradisional dipertandingkan di PON

20 Desember 2018 14:41 WIB
PBWI upayakan wushu tradisional dipertandingkan di PON
Seorang atlet wushu cilik melakukan pemanasan ketika turun di ajang 1st Bali Internasional Kungfu Championship 2018 di Nusa Dua, Bali, 17-22 Desember 2018. (Antaranews/Aditya E.S. Wicaksono)
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI) berupaya untuk memasukkan wushu tradisional sebagai salah satu nomor pertandingan di Pekan Olahraga Nasional.

"Saya sedang memperjuangkan untuk bisa masuk ke dalam Pekan Olahraga Nasional dulu, nanti baru kita masukkan ke ajang berikutnya," kata Wakil Ketua Umum III PBWI Bambang Supriyanto ketika ditemui Nusa Dua, Bali, Kamis.

Setelah masuk di level Pekan Olahraga Nasional, bukan tidak mungkin nomor wushu tradisional bisa dipertandingkan di multievent yang lebih tinggi seperti SEA Games atau Asian Games, ungkap Bambang.

Bambang mengungkapkan, wushu itu ada tiga kategori, yaitu taolu, sanda dan tradisional. Sebenarnya ketiganya melekat, tidak bisa dipisahkan.

Baca juga: PBWI populerkan wushu tradisional lewat Bali Kungfu Championship 2018

Olahraga wushu berdiri pertama kali di Indonesia sejak 1992 dan setelah itu sudah berjalan dari masa ke masa.

Namun dengan modernisasi, saat ini nilai jual yang tinggi adalah wushu taolu, yang melibatkan gerakan-gerakan seni beladiri dan teknik yang menjadi objek penilaian juri

Saat ini bukan hanya PBWI, namun juga federasi wushu internasional IWUF sedang melakukan standarisasi terhadap nomor wushu tradisional.

Standarisasi internasional wushu tradisional IWUF itu sudah masuk empat nomor pertandingan yaitu pa kua, xingyi, swang tao dan swang chien.

Untuk mendukung upaya tersebut, PBWI sudah mulai bergerak untuk mengangkat citra wushu tradisional dengan menggelar berbagai ajang prestasi seperti yang saat ini sedang berlangsung adalah Bali Internasional Kungfu Championship yang pertama di Nusa Dua, Bali pada 17-22 Desember.
Atlet Wushu Jolin Kaman (kiri) dan Cecilia Celina Wijaya (kanan) memperagakan jurus pada nomor 42 Style Taijijian B Putri saat 1st Bali International Kungfu Championships (BIKC) di Nusa Dua, Bali, Rabu (19/12/2018). Hari kedua pertandingan 1st BIKC yang diikuti oleh sekitar 700 peserta dari sejumlah negara seperti Indonesia, Macau, Norwegia dan Ukraina tersebut melombakan sejumlah kategori seperti Jianshu, Daoshu dan Taijijian. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc. (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)


Pada awalnya, wushu diperkenalkan untuk menampilkan seni bela diri yang sifatnya mengarah kepada keindahan karena cabang olahraga ini adalah seni.

"Sementara kalau bicara soal wushu tradisional itu lebih mengarah ke aplikasi. Kalau aplikasi itu kita bicara body contact, sedangkan wushu ini kan tidak bersifat body contact," kata Bambang.

Standarisasi yang dilakukan bertujuan supaya wushu tradisional, atau lebih populer dikenal dengan nama kungfu, tidak berkesan menjadi nomor bertarung, tapi sebagai seni, ungkap Bambang.

"Secara keselurhan saya sangat yakin pengprov sudah mempersiapkan atlet-atlet wushu tradisionalnya untuk masuk ke dalam ajang pertandingan yang lebih bergengsi dan lebih berkelas dan dengan persiapan yang mereka lakukan pun mereka terlihat sangat antusias sekali mengikuti ajang Bali Internasional Kungfu Championship ini," kata Bambang.

Baca juga: Ratusan pendekar cilik ramaikan Kejuaraan Kungfu Internasional Bali
Baca juga: Grandmaster Samuel Kwok unjuk trik dasar bela diri Wing Chun


Sementara di Indonesia wushu tradisional baru mulai menggeliat, di luar negeri wushu tradisional atau lebih dikenal dengan kungfu sudah banyak dipertandingkan di kejuaraan yang bersifat internasional.

PBWI pun sudah mulai mengirimkan sejumlah atlet nasional untuk berlaga di sejumlah kompetisi kungfu internasional seperti kejuaraan kungfu shaolin di Henan, China pada Oktober lalu.

Sedangkan di dalam negeri sendiri, kejuaraan yang digelar sebagai wadah pertandingan wushu tradisional pertama kali digelar pada 2015 lewat kejuaraan wushu terbuka Inti Bayangan di Jakarta.

Kemudian pada 2017 ada kejuaraan nasional wushu di Sport Mall Britama, Kelapa Gading, Jakarta yang digunakan sebagai test event Asian Games 2018.

Sementara itu, kerjunas senior dan junior yang diselenggarakan awal tahun ini di Yogyakarta dijadikan eksebisi ajang wushu tradisional yang mengacu kepada standarisasi federasi wushu internasional.

Tahun ini PBWI berkerjasama dengan Yayasan Garuda Dewa Wushu Indonesia menggelar kejuaraan wushu tingkat internasional pertama di Bali yang akan mengambil tempat di Mangapura Hall, the Westin Resort, Nusa Dua Bali yang akan menjadi arena dipertandingkannya wushu taolu dan wushu tradisional/kungfu yang dengan mengacu ke peraturan federasi wushu internasional IWUF.

Baca juga: Olivia Zalianty tambah koleksi medali dari kejuaraan kungfu di Bali

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018