Hal itu diungkapkannya dalam talkshow bertema “Pengaruh Sampah Terhadap Perubahan Iklim dan Dampaknya Terhadap Bumi” di Alun-alun Sidoarjo, Jawa Timur belum lama ini.
Mantan penyanyi cilik ini juga memiliki tabung komposter pribadi atau alat yang digunakan untuk membuat pupuk dari sampah sisa makanan.
"Salah satu komitmen aku terhadap lingkungan adalah perhatian terhadap sampah. Aku sudah mulai mengolah sampah menjadi pupuk kompos. Di rumah aku nabung sampah," ujar Tasya Kamila dalam keterangan resminya, Kamis.
"Aku pisahkan sampah basah yang bisa terurai alami seperti sisa makanan, kulit buah, dan daun-daunan. Setelah dimasukkan ke tabung komposter, disemprot dengan bioaktivator (pengurai) lalu tunggu 3-5 hari. Pupuk cair sudah bisa dipakai,” terang pelantun “Libur Telah Tiba” itu.
Tasya juga mengajak generasi milenial untuk lebih sadar lingkungan. Perempuan 26 tahun tersebut mengingatkan bahaya penggunaan kantong plastik yang butuh waktu lama untuk terurai.
Dia mengaku sangat prihatin dengan banyaknya sampah plastik yang dibuang di laut, sungai, dan ekosistem lain sehingga dapat menyebabkan binatang mati.
"Ibaratnya mungkin cuma satu bungkus permen saja yang kita buang sembarangan. Seandainya ada satu juta orang melakukan hal yang sama, timbunan sampah jadi banyak sekali," kata Duta Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tersebut.
"Sudah saatnya kita kurangi plastik. Mulailah membawa botol minum dan tas belanja dari rumah dan juga gunakan produk daur ulang lainnya. Pokoknya kita harus memaksimalkan Reduce, Reuse dan Recycle,” tutupnya.
Baca juga: Lulusan S2 jadi ibu rumah tangga, Tasya Kamila dinyinyiri warganet
Baca juga: Cerita Tasya Kamila soal kehamilan pertama
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018