Jakarta (ANTARA News) - Ratusan konsumen mengeluhkan layanan pembatalan tiket manual yang diterapkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Stasiun Senen, Jakarta Pusat karena terlalu lama dan tampak tidak profesional.
"Mengapa pembatalan tiket ini kok lama sekali. Saya datang ambil antrean pukul 11 siang sudah nomor 322, tapi baru dipanggil jelang pukul 14.30 WIB," kata pelanggan PT KAI asal Tambun Bekasi, Sujatmiko kepada Antara di Stasiun Senen, Jakarta, Pusat.
Sujatmiko mengaku hendak membatalkan rencana perjalanan dengan KA Gumarang eksekutif rute Senen-Pasar Turi, pulang pergi karena berubahnya rencana perjalanan.
Menurut Sujatmiko, PT KAI selama ini sudah memudahkan konsumennya untuk memesan tiket secara daring sehingga bebas calo dan sangat membantu konsumen yang tak punya waktu untuk ke stasiun beli tiket.
Ada aneka aplikasi yang menyediakan kemudahan membeli tiket mulai dari KAI Access, via Tokopedia, Buka lapak, BebasBayar dan lainnya, kata Sujatmiko.
Namun, lanjutnya, kemudahan itu tak berlanjut ketika hendak membatalkan perjalanan karena harus dilakukan secara manual atau offline di sejumlah stasiun yang ditunjuk.
Pelanggan lain, Rohadi asal Pati, Jawa Tengah juga mengeluhkan hal yang kurang lebih sama.
"Saya sudah ambil tiket antrean sejak pukul 10, sampai pukul 14.00 WIB belum dipanggil juga," katanya.
Jadi, kata Rohadi, pesan tiket KA itu enak saat memesan, tapi sengsara saat membatalkan atau mengganti jadwal perjalanan.
Keduanya heran, mengapa layanan yang sudah baik di awal saat pesan tiket, tidak mulus sampai pembatalan.
"Padahal, digadang-gadang KA sekarang senyaman naik pesawat. Kalau pesen tiket pesawat baik pemesanan maupun pembatalan, keduanya sudah bisa dilakukan secara daring. Jadi, PT KA ini tampak kurang serius. Padahal, secara teknologi pasti bisa," kata Rohadi.
Pantuan ANTARA di lokasi menyebutkan, layanan pembatalan tiket itu hanya dilayani tiga petugas konter dan masing-masing petugas melayani per pelanggan sekitar 10-15 menit.
Lokasi antrean juga minim petugas yang mengarahkan konsumen. Lokasi juga tampak kotor di tengah berjubelnya para konsumen yang antre.
Kahumas PT KA DAOP I Jakarta, Edy Kuswoyo saat dihubungi membenarkan bahwa pelayanan pembatalan tiket belum sepenuhnya bisa 100 persen daring (online).
"Kami akan lakukan secepatnya 100 persen online," katanya tanpa bersedia menyebutkan kapan hal itu akan dilakukan.
Saat ini, kata dia, mulai September 2018, untuk aplikasi KAI Access sudah bisa daring untuk perubahan jadwal, sedangkan pembatalan belum.
Namun, petugas loket yang enggan diketahui identitasnya mengaku, proses pembatalan dan perubahan jadwal untuk nama yang sesuai pemilik aplikasi KAI Access sudah bisa.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta sebelumnya memproyeksikan volume penumpang angkutan kereta api selama musim Natal dan Tahun Baru 2018/2019 mencapai 1.216.422 orang.
Executive Vice President PT KAI Daop I Dadan Rudiansyah menyebutkan bahwa volume penumpang selama masa angkutan Natal-Tahun Baru mulai 20 Desember 2018 sampai 6 Januari 2019 diprediksi meningkat sebesar lima persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebanyak 1.159.513 penumpang.
Baca juga: KAI berupaya wujudkan "zero accident" angkutan Natal-Tahun Baru
Baca juga: KAI pastikan tidak lampaui tarif batas atas selama Natal-Tahun Baru
Baca juga: KAI proyeksikan volume angkutan Natal 1,2 juta penumpang
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018