Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia menyiapkan Rp101,1 triliun sepanjang Desember 2018 untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan penarikan uang tunai masyarakat pada liburan Natal dan Tahun Baru 2019.Jumlah uang tunai tersebut meningkat 10,3 persen dibanding periode yang sama di 2017 sebesar Rp93,7 triliun.
Jumlah uang tunai tersebut meningkat 10,3 persen dibanding periode yang sama di 2017 sebesar Rp93,7 triliun.
"Yang sudah ditarik oleh perbankan sebesar Rp58 triliun sampai Kamis (20/12)," kata Direktur Departemen Pengelolaan Uang (DPU) BI Luctor Tapiheru di Jakarta, Jumat.
Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya mengimbau agar masyarakat lebih banyak menggunakan jaringan pembayaran non tunai. Pasalnya, pembayaran non tunai akan lebih cepat, aman dan nyaman dibanding dengan membawa uang tunai ke manapun.
"Kalau terpaksa pakai tunai, ingat 5J. Jangan dilipat, jangan diremas, jangan dicoret, dan lain-lain. Lebih baik non tunai," kata dia.
Adapun Luctor merinci persebaran uang tunai yang disiapkan BI menjelang Natal dan Tahun Baru terbanyak di Pulau Jawa. Untuk pulau Jawa di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) itu sebesar Rp28,4 triliun, atau 28,1 persen dari total uang tunai yang disiapkan.
Sementara untuk Kawasan Timur Indonesia (KTI) sebanyak Rp28,1 triliun atau 27,7 persen dari total uang tunai disiapkan. Sedangkan untuk Sumatera sebesar Rp21,2 triliun dengan pangsa 21 persen.
"Jabodetabek sendiri Rp 23,4 triliun pangsanya 23,2 persen," ujarnya.
Dia mengungkapkan, uang tunai yang disiapkan BI akan didominasi oleh uang kertas pecahan nominal besar. "Dari semua itu, 98 persen pecahan besar atau Rp 20.000 ke atas. Selebihnya dua persennya adalah pecahan kecil," katanya.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018