"Bantuan ke Xinjiang masih dalam proses, kami masih menunggu visa mudah-mudahan akhir Desember bisa langsung berangkat," kata Wakil Presiden ACT Syuhelmaidi Syukur di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan tim pertama yang akan datang ke Xinjiang adalah untuk melakukan pemantauan. Mereka akan melihat kondisi paling mutakhir di sana, mencari mitra dan memetakan peluang untuk memberikan bantuan ke sana. "Jika sudah mendapatkan mitra, maka penyaluran bantuan dapat segera dilakukan," kata dia.
Dia mengatakan tantangan untuk misi kali ini, ACT harus berhadapan dengan negara yang menutup-nutupi peristiwa tersebut, meski pemerintah Cina mempersilahkan pihak luar untuk datang ke tempat tersebut.
Presiden ACT Ahyudin mengatakan bantuan yang disalurkan adalah bantuan yang dapat menjamin keberlangsungan hidup mereka seperti, pangan, sandang dan kesehatan.
"Dalam misi kemanusiaan, kita pastikan dahulu para pengungsi itu selamat, lalu kemudian fase berikutnya akan ada beragam bantuan seperti modal ekonomi," kata dia.
Dalam memberikan bantuan ACT bermitra dengan lembaga setempat, bantuan yang diberikan juga disesuaikan dengan kebutuhan dari situasi di lapangan.
Ahyudin mengatakan lewat bantuan tersebut, ACT ingin menunjukkan dukungan kepada etnis Uighur bahwa Indonesia berada dipihak mereka.*
Baca juga: Pentas teatrikal warnai aksi bela muslim Uighur
Baca juga: MUI sesalkan ketertutupan China soal Uighur
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018