Pembuatan film ini diinisiasi oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero), Perusahaan Film Negara, dan ApaKabar Fest.
"Saya kenal cukup baik dengan Hanung Bramantyo dan ngobrol one day kita bikin film. Saya punya tujuh sinopsis film, dua sudah jadi skenario. Semua film ditulis benang merahnya mengusung nasionalisme," ucap Bagas D. Bawono dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.
Film ini menceritakan tentang peran seorang ibu sebagai sumber inspirasi, pengayom, dan pemecah masalah dalam dinamika keluarga. Proses syuting film "Ibu, Doa Yang Hilang" berlangsung tahun depan.
"Mungkin tahun depan (syuting) karena sekarang skenario sedang digodok," ujar Bagas.
Sejumlah nama aktor dan aktris papan atas Indonesia rencananya akan ikut berperan dalam film ini. Diharapkan film ini bisa menjadi sarana instrospeksi diri, terutama mengenai cara mengatasi permasalahan dengan melakukan pendekatan kasih sayang seorang ibu.
"Bocoran cast yang sudah bisa dikasih tahu, yang jadi ibu, Christine hakim dan yang jadi anaknya Reza Rahadian," tutupnya.
Baca juga: Cerita Hanung Bramantyo sutradarai film Sultan Agung
Baca juga: "The Gift," hadiah pengorbanan cinta penuh tanda tanya
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018