Tim Jaya Raya mengalahkan tim Exist Jakarta 3-2 pada laga semifinal yang berlangsung pada Jumat setelah mengantongi kemenangan pada pertandingan tiga partai ganda yaitu ganda campuran, ganda putra, dan ganda putri.
Pada laga ganda campuran, pasangan Hafiz Faizal/Della Destiara Haris mengalahkan wakil PB Exist Yeremia Erich Yotje Yacob Rambitan/Angelica Wiratama 21-19, 18-21, 21-15.
Tim Exist menyeimbangkan kedudukan pada pertandingan tunggal putra setelah Chico Aura Dwi Wardoyo menaklukkan Krishna Adi Nugraha dalam dua gim 21-17, 21-9.
Pasangan putra Angga Pratama/Muhammad Rian Ardianto kembali menempatkan keunggulan Jaya Raya dengan mengalahkan ganda Frengky Wijaya Putra/Sabar Karyaman Gutama 21-17, 22-20. Kedudukan menjadi 2-1 bagi Jaya Raya.
Exist seakan tidak ingin tertinggal atas sesama tim Jakarta itu dan kembali menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Atlet tunggal putri Fitriani mengalahkan Ruselli Hartawan 15-21, 21-15, 26-24.
Pada pertandingan terakhir nomor ganda putri, pasangan Apriyani Rahayu/Della Destiara Haris menundukkan ganda Hediana Julimarbela/Melani Mamahit 21-18, 21-17.
"Kami bersyukur dapat mencapai putaran final dalam Kejurnas 2018. Kami tidak ingin berpikir menang-kalah pada laga final, tapi harus bermain konsisten pada setiap partai pertandingan," kata Della Destiara Haris selepas pertandingan yang menentukan kemenangan Jaya Raya itu.
Della mengaku akan mewaspadai permainan atlet-atlet klub Mutiara Cardinal Bandung yang telah mencetak hasil mengejutkan dengan mengalahkan tim PB Djarum.
Sementara, Apriyani Rahayu mengatakan akan berusaha menjaga konsistensi bermain serta kecukupan istirahat sebelum menghadapi tim Mutiara Cardinal Bandung pada laga final.
"Kami tidak ingin menganggap enteng lawan-lawan kami," kata Apriyani tentang kesiapannya berpasangan dengan Greysia Polii pada laga final Kejurnas 2018.
Baca juga: Mutiara Cardinal singkirkan PB Djarum pada semifinal Kejurnas
Baca juga: Liliyana ingin sekuat tenaga membela klub di Kejurnas 2018
Baca juga: Karono targetkan juara Kejurnas PBSI 2018
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018