Solo (ANTARA News) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengamankan seekor macan tutul betina asal hutan Gunung Lawu yang masuk perangkap di Desa Wonorejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu.Macan itu dititipkan ke TSTJ Solo untuk menjalani pemeriksaan tim dokter.
Kepala Resor Konservasi BKSDA Wilayah Karanganyar, Sumiyarno, di Solo, Sabtu, mengatakan macan tutul berusia sekitar 2,5 tahun itu, kini dibawa dengan mobil khusus ke Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo.
Ia mengatakan untuk membawa macan tutul tersebut membutuhkan waktu sekitar satu jam dari lokasi temuan ke TSTJ Solo.
Selama perjalanan, macan dibius dengan dosis rendah oleh tim dokter.
Macan tutul dengan berat sekitar 30 kg masuk perangkap yang dipasang BKSDA di wilayah lereng Gunung Lawu, setelah sebelumnya pihaknya mendapatkan keluhan warga, bahwa sudah puluhan ekor kambing milik mereka dimakan hewan buas itu.
Setelah mendapat laporan dari warga tentang kedatangan macan tutul ke pemukiman dan memakan kambing mereka, pihaknya kemudian memasang perangkap di tiga tempat di kawasan lereng Gunung Lawu.
Pihaknya menduga populasi macan tutul di Gunung Lawu masih banyak. Hal itu dapat dilihat dari usia macan yang sudah beranjak dewasa.
Ia memperkirakan macan itu sedang masa belajar mencari makan sendiri ketika masuk perangkap.
"Macan itu dititipkan ke TSTJ Solo untuk menjalani pemeriksaan tim dokter. Jika kondisi sudah baik nanti dilaporkan ke BKSDA Jateng, apakah akan dilepas kembali atau tidak," kata Sumiyarno.
Ia mengharapkan kondisi macan tutul setelah dikarantina semakin baik atau pulih agar bisa dilepas kembali ke alam bebas.
Petugas dokter TSTJ Solo, Nuraini, mengatakan kondisi fisik macan tutul yang masuk perangkap tersebut sehat.
Karena efek obat bius terhadap macan itu cepat hilang, hal itu menyulitkan petugas memindahkan satwa tersebut ke kandang karantina di STTJ Solo.
Nuraini mengatakan macan akan berada di karantina selama sepekan. Selanjutnya, setelah dicek kembali kondisi fisiknya akan diputuskan apakah akan dilepas kembali atau tetap di TSTJ.
"Macan tutul selama dikarantina akan diberi makan daging sapi dan ayam," katanya.
Baca juga: Populasi macan tutul di Gunung Prangrango terancam punah
Baca juga: Macan tutul yang masuk pemukiman di Sukabumi dievakuasi
Baca juga: Macan Tutul terekam kamera di kawasan Taman Nasional Bromo
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2018