"Kadang saya kalau senang selalu menari, Gatotkaca dari Pringgadani, otot kawat tulang besi," ujarnya sembari menirukan gaya Gatotkaca, dari atas mimbar.
Ketua umum DPP Partai Gerindra itu menegaskan sejak kecil dia disuruh memilih untuk menjadi ksatria membela yang lemah seperti Gatotkaca atau menjadi Kurawa yang bertaring dan suka bohong serta curang.
Didikan itu, kata dia, semula diperkenalkan sang kakek yang setiap dirinya bermain ke rumah selalu diberi tarian-tarian ala Gatotkaca.
Dari situlah, lanjut dia, dia mendapatkan pelajaran hidup sebagai seorang ksatria sehingga segala tuduhan dan dirasa fitnah ke dirinya dihadapi dengan tenang.
"Saya santai saja dan tidak punya dendam, sebab seperti itulah sifat seorang yang ksatria," kata mantan panglima Kostrad itu.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018