• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah turunkan Tagana, bangun dapur umum untuk korban tsunami

Pemerintah turunkan Tagana, bangun dapur umum untuk korban tsunami

23 Desember 2018 09:13 WIB
Pemerintah turunkan Tagana, bangun dapur umum untuk korban tsunami
Arsip Foto. Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. (ANTARA/Agus Salim)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Sosial menurunkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke daerah terdampak tsunami di Banten dan Lampung serta membangun dapur umum bagi warga yang mengungsi untuk menghindari dampak gelombang tinggi.

"Fokus Kementerian Sosial pada saat ini adalah mengaktifkan sistem penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial, mengerahkan Tagana dan relawan sosial, pemberian bantuan pemenuhan kebutuhan dasar dan pelayanan sosial lainnya, serta advokasi dan layanan dukungan psikososial," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan tim Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial telah menerjunkan Tagana untuk melakukan evakuasi dan mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan dan minuman warga yang mengungsi.

"Sementara untuk pengiriman logistik tahap pertama akan dilaksanakan pagi ini setelah koordinaisi dengan Dinas Sosial dan Tagana Provinsi Banten dan Lampung," ia melanjutkan.

Ia mengatakan sesaat setelah bencana Tagana Banten dan Lampung melakukan penyisiran ke lokasi terdampak, dan bahu-membahu melakukan evakuasi bersama personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, sukarelawan dan warga.

Pemerintah akan mengirimkan bantuan dari Gudang Pusat Bekasi ke Dinas Sosial Provinsi Lampung dan Dinas Sosial Provinsi Banten. Bantuan yang akan dikirim meliputi makanan, peralatan evakuasi, peralatan keluarga, sandang dan selimut, dan perlengkapan Tagana. Selain itu pemerintah akan mengirimkan bantuan tenda serbaguna keluarga, tenda gulung, velbed dan kasur untuk warga yang mengungsi.

Tsunami menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandeglang, Lampung Selatan dan Serang, pada Sabtu malam.
   
Hingga Minggu (23/12) pukul 04.30 WIB, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana, tsunami itu telah menyebabkan 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, dua orang hilang dan puluhan bangunan rusak. Jumlah korban kemungkinan masih akan terus bertambah karena pendataan belum menjangkau seluruh daerah terdampak.

Baca juga:
BNPB: 20 orang meninggal akibat tsunami sekitar Selat Sunda
Terjangan gelombang tewaskan tujuh orang di Lampung Selatan

 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018