"Tim kami saat ini sedang menyisir wilayah Tanjung Lesung di Pandeglang, lokasi terparah yang terkena hantaman air laut,” ujar Koordinator Tim Emergency Response ACT, Kusmayadi, dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Minggu.
Tim ACT menyebutkan korban jiwa di Lampung Selatan saat ini telah mencapai sekitar tujuh orang, dan korban luka sebanyak 76 orang.
“Kerusakan juga banyak terjadi. Salah satunya di Pantai Alau-Alau Dusun Ketang, Desa Wayurang Kecamatan Kalianda. Dampak tsunami, setidaknya 14 mobil dan sejumlah motor terendam dan terdampar. Belum lagi kerusakan bangunan lainnya,” imbuh Kusmayadi.
Tim Emergency Response ACT, kata dia, akan terus menyisir wilayah-wilayah terdampak tsunami di sekitar Selat Sunda, sekaligus melakukan evakuasi.
"InsyaAllah kami juga akan mendistribusikan bantuan logistik dan kebutuhan pokok seperti selimut, alas tidur, serta pendirian dapur umum," pungkas Kusmayadi.
Bencana tsunami menerjang pantai sekitar Selat Sunda, tepatnya di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12) malam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi tsunami disebabkan oleh longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama.
Baca juga: Korban tsunami Selat Sunda bertambah jadi 62 meninggal
Baca juga: Sistem peringatan dini BMKG hanya pantau tsunami akibat gempa
Pewarta: Indriani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018