Jakarta (ANTARA News) - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta Pusat menyebutkan 20 personel diduga terdampak bencana alam tsunami yang menerjang beberapa pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang Banten, dan Lampung Selatan Perairan Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam.Ada 20 orang bersama keluarganya sedang liburan di Pantai Carita. Namun hingga kini kami belum menerima data pasti seperti apa keadaannya
Baca juga: Tsunami menyapu keceriaan malam Minggu di sebagian Banten
"Iya betul kemungkinan ada yang terdampak, saat ini sedang dicoba untuk dicari tahu sama tim yang ke sana, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa," kata Direktur Utama RSUD Tarakan, Dian Ekawati, saat dihubungi Antara di Jakarta, Minggu.
Dian mengatakan 20 personel Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan tersebut saat kejadian berada di Pantai Carita bersama keluarganya untuk berlibur.
Baca juga: Kapolda Lampung jenguk korban tsunami di RSUD Bob Bazar
Namun hingga kini pihak rumah sakit belum mendapatkan info pasti dari personel yang ada di lokasi bencana terkait kondisi dan nasib para pegawai tersebut.
"Ada 20 orang bersama keluarganya sedang liburan di Pantai Carita. Namun hingga kini kami belum menerima data pasti seperti apa keadaannya," ujar Dian.
Baca juga: Badan Geologi cek aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau
Saat ini, pihak Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan sudah berkoordinasi dengan pihak terkait di Banten dan DKI Jakarta seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan.
"Saat ini kami sudah koordinasi dengan pihak terkait, BPBD dan Pemprov. dan sudah menerjunkan tim untuk evakuasi sekitar 18 orang terdiri dari dokter dan perawat, serta membawa delapan mobil ambulans dari RS dan Dinas Kesehatan. Mereka sudah berangkat sejak tadi pagi," ujar Dian.
Baca juga: Anies menyampaikan duka cita atas bencana tsunami
Sebelumnya diberitakan gelombang tinggi tsunami menerjang kawasan pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan diduga akibat erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda pada Sabtu (22/12) pukul 21.10 WIB.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai dengan Minggu pukul 13.00 WIB, tsunami menyebabkan 168 orang meninggal dunia, 745 orang mengalami luka, 30 orang hilang, 556 unit rumah rusak, sembilan hotel rusak berat, 60 warung rusak, 350 perahu rusak, puluhan kendaraan roda dua, dan roda empat mengalami kerusakan.
Baca juga: Tiga tewas akibat tsunami di Selat Sunda
Pihak BNPB menyebut kemungkinan jumlah ini akan bertambah mengingat saat ini belum semua daerah terdampak terdata dengan baik.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2018