"Di lima titik pengungsian itu kami menyediakan tiga layanan terpadu yaitu dapur umum lapangan, layanan dukungan psikososial dan tenda darurat," kata Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu.
Titik dapur umum dan LDP Provinsi Banten berada di Labuan, Carita, Panimbang, Tanjung Lesung, Cinangka.
Dapur umum yang dikelola oleh tim Tagana dan dinas sosial setempat beroperasi dengan kapasitas produksi 3.000 nasi bungkus per hari. Sementara untuk tim LDP bertugas melakukan asesmen korban bencana yang ada di tenda-tenda pengungsian.
"Selain mengelola dapur umum, Tagana juga membantu proses identifikasi korban meninggal," tambah Agus.
Sementara itu Tagana bersama Dinas Sosial Provinsi Lampung mendirikan dua dapur umum di pelataran parkir gedung Kominfo Provinsi Lampung dan satu dapur umum di depan kantor Pemprov Lampung.
"Lansia, anak-anak, ibu hamil, penyandang disabilitas, ibu dengan bayi atau balita menjadi prioritas penanganan karena mereka merupakan kelompok rentan. Pemerintah terus mengupayakan perlindungan yang terbaik kepada masyarakat terdampak bencana," katanya.
Agus mengatakan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Anyer dan Labuan juga telah diaktifkan untuk membantu proses penanganan masyarakat terdampak bencana.
KSB merupakan wadah penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang dijadikan kawasan atau tempat untuk program penanggulangan bencana.
Baca juga: Dompet Dhuafa turunkan tim resposn ke wilayah Selat Sunda
Baca juga: Kemenkes kerahkan tenaga kesehatan tanggap bencana tsunami Selat Sunda
Baca juga: Astra Tol Tangerang-Merak siagakan bantuan bagi korban tsunami
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018