"Kalau sebelumnya saya dikabarkan tewas diterkam komodo, itu tidak benar. Sekarang saya lebih aktif mengedukasi masyarakat terkait satwa sebagai vlogger di saluran Youtube sejak 15 Maret 2017," katanya di Bekasi.
Pernyataan itu diungkapkan Panji saat menghadiri acara edukasi satwa kepada warga di Perumahan Pondok Mitra Lestari, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu.
Menurut dia, channel Panji Petualang sengaja ia manfaatkan untuk mengklarifikasi berita hoax soal kabar kematiannya karena diterkam komodo.
"Sebab setelah dibuat channel ini, ternyata respons dari masyarakat sangat baik. Jadi channel ini saya buat untuk mengedukasi petualangan yang membahas banyak hal mengenai alam dan satwa," katanya.
Panji mengaku tidak ingin munafik untuk mengakui bahwa keuntungan secara materi lebih didapatnya sebagai vlogger daripada tampil sebagai pengisi acara program televisi.
"Saya tidak mau munafik, memang lebih menguntungkan tampil sebagai vlogger daripada di stasiun televisi," katanya.
Panji saat ini telah berhasil mengumpulkan total 1.029.806 subscribe sejak 2017 melalui berbagai tayangan hobinya berinteraksi dengan satwa maupun alam liar.
Dalam penayangan pada akun Youtube-nya, Panji masih aktif berkeliling ke sejumlah lokasi alam liar untuk menaklukkan satwa berbahaya, mulai dari pelepasan ke alam liar dan misi penyelamatan hewan.
"Nah, untuk kegiatan saya saat ini saya masih berkarya dengan berpetualang. Saya masih travelling dan ke kota-kota di Indonesia. Saya masih membuat kegiatan `off air` dan saya masih senang dengan hewan," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018