Lewat akun Twitternya, Siwon menyampaikan rasa dukanya kepada orang-orang yang terkena dampak tsunami tersebut.
"Berdoa dengan sungguh-sungguh agar bantuan dan upaya pemulihan akan berhasil membantu bangsa (Indonesia) pulih dan menjadi lebih kuat dari sebelumnya," tulis @siwonchoi.
Dia juga membubuhkan tagar #prayforindonesia serta mengunggah foto lilin yang menyala dalam kegelapan.
My heart is with every single person in Indonesia tragically affected by the tsunami.
— Siwon Choi (@siwonchoi) December 23, 2018
Praying fervently that aid and recovery efforts will be successful in helping the nation recover and become stronger than before. #prayforindonesia pic.twitter.com/XbHCIm2h5x
Sama seperti Siwon, Yesung juga mengunggah postingan dengan tagar #PrayforIndonesia. Namun, berbeda dari Siwon yang menggunakan bahasa Inggris dan memposting ulang dalam bahasa Korea, Yesung menulis postingan dalam bahasa Indonesia.
"doa bagi para korban bencana di Indonesia," cuit @shfly3424.
Dia juga mengunggah gambar hati berwarna merah putih -- warna bendera Indonesia -- dengan dua tangan yang terbuka di bawahnya.
Cuitan keduanya mendapat respons positif dari warganet yang nampaknya sebagian besar adalah ELF, sebutan bagi para fans Super Junior.
"Thank you so much Oppa," tulis @Dhevi_2204.
cara berfikir dan doa bagi para korban bencana di Indonesia. #PrayforIndonesia pic.twitter.com/mxc3SRs0hZ
— Yesung (@shfly3424) December 24, 2018
Gelombang tinggi Sabtu (22/12) pukul 21.10 WIB menerjang permukiman, penginapan dan fasilitas wisata di kawasan pantai barat Banten, dan juga menyapu sebagian kawasan pesisir Provinsi Lampung.
Perangkat BMKG merekam ketinggian gelombang di wilayah Serang 0,9 meter pukul 21.27 WIB, Banten 0,35 meter tercatat pukul 21.33 WIB, Kota Agung-Lampung 0,36 meter pada pukul 21.35 WIB, dan Pelabuhan Panjang 0,28m pada pukul 21.53 WIB.
Baca juga: Ifan Seventeen masih cari keberadaan istri
Baca juga: Presiden jenguk korban tsunami di Kecamatan Labuan
Baca juga: Warga terdampak tsunami di Lampung mulai tinggalkan pengungsian
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018