Serang, (ANTARA News) - Akses jalan di sejumlah jalur yang terdampak tsunami Selat Sunda di wilayah Provinsi Banten, berangsur pulih dan mulai bisa dimasuki kendaraan evakuasi korban dan pengguna jalan umum.Saya sejak mendengar kabar peristiwa tsunami langsung memerintahkan kepada Dinas PUPR Banten supaya menurunkan eskavator dan alat berat lainnya ke lokasi bencana
Gubernur Banten Wahidin Halim, menjelaskan, untuk wilayah Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang sedang dilakukan pembersihan jalan. Akses di wilayah yang tercatat paling parah terkena dampak itu, hingga kinimasih terus diupayakan untuk bisa dilewati.
"Saya sejak mendengar kabar peristiwa tsunami langsung memerintahkan kepada Dinas PUPR Banten supaya menurunkan eskavator dan alat berat lainnya ke lokasi bencana," kata Wahidin Halim di lokasi bencana di Pandeglang, Senin.
Sebab, kata Wahidin, banyak jalan yang terputus lantaran adanya puing-puing kayu dan pohon yang tumbang, dan itu akan mengganggu penguna jalan dan proses evakuasi korban.
Karena itu, kata dia, untuk mempercepat proses penyelesaian dampak bencana Pemprov Banten sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
"Selain dari Dinas PUPR, Kemen PUPR, penanganan akses jalan terputus juga dibantu dari pihak TNI dan lainnya," kata Wahidin.
Sebelumnya, akibat tsunami Selat Sunda, jalan raya penghubung antara Serang-Pandeglang di pesisir Pantai Anyer sampai ke kawasan Carita terputus.
Banyaknya puing-puing yang menghalangi jalan berasal dari kayu-kayu dan material resort atau penginapan yang hancur diterjang akibat tsunami, sehingga menyulitkan petugas dari BPBD dan Tim SAR mengevakuasi dan mengirimkan bantuan ke warga.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Hadi Suryadi mengatakan, Senin ini akses sejumlah jalan vital terkena dampak sudah ada yang bisa dilewati. Jalan itu pasca tsunami tertutup puing dan pohonan tumbang.
Begitu juga untuk lokasi di kawasan Pantai Anyer dan Carita di Serang, sebelumnya sudah mulai dibersihkan termasuk dengan material vila-vilanya dan rumah warga yang hancur.
"Akses Citerup Tanjung Lesung juga sudah dibersihkan. Karena alat berat yang sudah diturunkan dari Dinas PUPR, TNI dan Kemen PUPR dari kejadian awal sudah di lokasi. Ini buat mempermudah evakuasi juga," kata Hadi.
Sementara untuk lokasi yang termasuk paling parah terkena dampak tsunasmi di Kecamatan Sumur, Pandeglang, pada Sabtu (22/12/2018) Hadi mengaku sudah menurunkan 1 grup petugas, 2 eskavator dan 2 "dump truck".
"Kementerian PUPR juga mengirimkan alat ke daerah Sumur, Pandeglang. Karena arahan pak gubernur harus siaga dan terus berkoordinasi ke kementerian terkait," kata Hadi.
Sementara itu, Kepala Bidang Aplikasi Informatika dan Komunikasi Publik Diskominfo Banten, Amal Herawan Budhi mengatakan, data Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Banten sampai dengan Senin (24/12) pukul 12.00 WIB tercatat jumlah korban meninggal akibat bencana tersebut mencapai 276 orang.
Sedangkan yang mengalami luka-luka sebanyak 783 orang dan 68 orang hilang, sebanyak 4.764 orang berada di pengungsian. Sementara itu, sebanyak 192 orang dalam proses evakuasi di sekitar wilayah Tanjung Lesung.
Sedangkan kerugian material mencapai 443 unit rumah, 10 unit kendaraan roda 4, 38 unit roda dua, 9 unit hotel rusak berat. Dan, disekitar wilayah Tanjung Lesung sebanyak 60 unit warung rusak berat.
Baca juga: Menteri PUPR fokus evakuasi dan bersihkan puing
Baca juga: Hutama Karya kirim alat berat evakuasi korban tsunami
Pewarta: Mulyana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018