• Beranda
  • Berita
  • Sandiaga dapat sumbangan dana kampanye dari petani kedelai

Sandiaga dapat sumbangan dana kampanye dari petani kedelai

24 Desember 2018 22:35 WIB
Sandiaga dapat sumbangan dana kampanye dari petani kedelai
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno sebelum berdialog dengan kalangan milenial di Coffe Galang, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kilometer 15, Makasar, Sulawesi Selatan, Senin (24/12/2018). (ANTARA News/HO)
Makassar (ANTARA News) - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mendapatkan sumbangan dana kampanye dari petani kedelai di Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah.

Sumbangan tersebut diserahkan petani bernama Aan kepada Sandiaga Uno di Coffe Galang, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kilometer 15, Makasar, Sulawesi Selatan, Senin.

Pria bertubuh besar tersebut mengejar calon wakil presiden nomor urut 02 itu usai menjadi pembicara bersama milenial.

Uang pecahan Rp50 ribu dengan total Rp4.050.000 tanpa amplop itu diserahkan langsung oleh Aan kepada Sandiaga Uno.

Ia meminta agar dana yang dikumpulkan oleh petani kedelai di Sulbar dan Sulteng itu digunakan untuk kampanye.

"Gunakan sumbangan kami secara maksimal, Pak. Kami petani kedelai meminta stop impor hasil pertanian, Pak," kata Aan.

Sementara, Sandiaga Uno saat menerima uang sumbangan tersebut menyampaikan komitmennya untuk menghentikan impor hasil pertanian.

Kepada Aan, calon wakil presiden nomor urut 02 itu mengatakan akan segera melaporkan dana sumbangan tersebut ke Badan Pemenangan Nasional (BPN).

"Terima kasih, Pak. Kami sudah bertekad akan menghentikan impor hasil pertanian apalagi jika petani sedang panen. Kami juga akan menggenjot produksi dalam negeri hingga tercipta swasembada pangan. Sumbangan Pak Aan ini akan kami laporkan ke Badan Pemenangan Nasional (BPN) agar masuk sumbangan yang kami laporkan tanggal 27 tiap bulannya," jelas Sandi.

Sebelumnya, di hadapan para milenial di Makassar, Sandiaga Uno mengatakan bahwa kaum milenial harus jeli dalam mencari peluang menciptakan pekerjaan, mulai dari bisnis kuliner hingga berbagai peluang bisnis lainnya yang dapat memberikan keuntungan.

"Milenial itu harus menciptakan lapangan kerja, jangan mencari kerja. Indonesia akan mendapatkan keuntungan demografi di 2020. Jika deregulasi ekonomi masih berbasis impor dan tidak membatasinya dengan menggenjot produksi nasional, kita akan jadi penonton bukan pemain," terang Sandi.

Pewarta: Amirullah
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018