• Beranda
  • Berita
  • BMKG: Gelombang tinggi diperkirakan masih terjadi di sejumlah perairan

BMKG: Gelombang tinggi diperkirakan masih terjadi di sejumlah perairan

25 Desember 2018 09:10 WIB
BMKG: Gelombang tinggi diperkirakan masih terjadi di sejumlah perairan
Ilustrasi - Gelombang laut tinggi. (ANTARA /Destyan Sujarwoko)

Kondisi gelombang tinggi sekitar 2,5-4 meter diperkirakan di Perairan Biak, Samudera Pasifik sebelah utara Papua, Samudera Pasifik utara Biak, Samudera Pasifik utara Jayapura

Jakarta, (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatyakan situasi gelombang tinggi diperkirakan masih terjadi di sejumlah kawasan perairan di wilayah Nusantara pada Selasa, sehingga warga dan berbagai pihak terkait juga diharapkan dapat mengantisipasi terkait kondisi tersebut.

Informasi dari BMKG yang diterima, di Jakarta, Selasa pagi, kondisi gelombang tinggi sekitar 2,5-4 meter diperkirakan di Perairan Biak, Samudera Pasifik sebelah utara Papua, Samudera Pasifik utara Biak, Samudera Pasifik utara Jayapura.

Selanjutnya, gelombang dengan tinggi sekitar 1,25-2,5 meter diperkirakan mewarnai antara lain Perairan Banda Aceh - Sabang, Perairan Barat - Aceh, Perairan Nias - Sibolga, Perairan Kepulauan Mentawai - Padang, Perairan Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Aceh hingga Lampung.

Selanjutnya Laut Natuna utara, Perairan Kepulauan Natuna, Selat Sunda, Perairan Selatan Banten hingga Jawa Timur, Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Timur, dan Laut Jawa bagian barat.

Kemudian di Perairan Selatan Bali, Perairan Selatan Lombok, Perairan Selatan Sumbawa, Perairan Selatan P. Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai, Perairan Selatan Kupang - Pulau Rote, Samudera Hindia Selatan Bali, Samudera Hindia Selatan NTB, Samudera Hindia Selatan NTT.

Selain itu, Selat Sulawesi bagian utara, Laut Sulawesi, Perairan Bitung - Manado, Perairan Kepulauan Sangihe dan Talaud, Laut Maluku bagian utara, Perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Samudera Pasifik utara Kepulauan Halmahera, Perairan Raja Ampat - Sorong, Perairan Manokwari, Teluk Cendrawasih, Perairan Jayapura - Sarmi.

Sebelumnya, genangan air akibat gelombang pasang atau rob setinggi sepuluh sentimeter di Kelurahan Kamal Muara Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara sudah surut pada Senin (24/12).

Lurah Kamal Muara Dwi Pandji Forkiantoro di Jakarta, Senin (24/12), membenarkan genangan rob di wilayah RT 03/04 Kelurahan Kamal Muara seperti dalam informasi dari akun "Twitter" resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pukul 17.35 WIB sudah surut.

BPBD DKI Jakarta mencatat genangan rob akibat air laut pasang terjadi Senin pagi sekitar pukul 09.30 WIB setinggi sepuluh sentimeter.

Genangan rob juga terjadi di wilayah Kelurahan Penjaringan Kecamatan Penjaringan RT 20/17 sejak pukul 09.00 WIB, akibat air laut pasang, dan perlahan surut mulai pukul 13.00 WIB.

Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di sejumlah perairan termasuk Selat Sunda yang berlaku pada 22 hingga 25 Desember 2018.

"Dari bidang Meteorologi sudah memberikan peringatan potensi gelombang tinggi hingga 25 Desember," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono di Jakarta, Minggu (23/12).

Baca juga: BMKG keluarkan peringatan gelombang tinggi hingga 25 Desember

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018