Pandeglang, 25/12 (ANTARA News) - Badan SAR Nasional melansir data bahwa korban meninggal dunia akibat gelombang tsunami yang melanda Perairan Selat Sunda, Banten dan Lampung Selatan mencapai 397 orang.Korban meninggal dunia terus bertambah dari sebelumnya sebanyak 356 orang menjadi 397 orang
"Saya kira korban meninggal dunia terus bertambah dari sebelumnya sebanyak 356 orang menjadi 397 orang," kata Fahrizal, seorang petugas data Badan SAR Nasional (Basarnas) di Posko Utama bencana tsunami di Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Selasa.
Tim evakuasi gabungan yang terdiri atas TNI, Polri, BNPB, BPBD, Taruna Siaga Bencana (Tagana) serta sukarelawan, dan juga berbagai elemen masyarakat tengah memfokuskan evakuasi di Kecamatan Sumur dan Panimbang, Banten.
Kemungkinan di wilayah itu belum ditemukan juga hilang diterjang gelombang tsunami.
"Kami berharap tim evakuasi dapat menemukan jenazah itu," ujarnya.
Menurut dia, jumlah korban yang meninggal dunia sebanyak 397 orang, yakni dari Provinsi Banten 291 orang dan Provinsi Lampung 106.
Sementara luka-luka sebanyak 1.030 orang, yakni dari Banten 757 orang dan Lampung 273 orang, serta yang masih hilang 90 orang.
Namun, korban yang meninggal dunia di Banten terbesar ada di Panimbang, yakni 157 orang, Carita 102 orang, Tanjung Lesung 118 orang dan Labuan 80 orang.
"Kami yakin jumlah korban akibat tsunami bertambah, karena masih banyak yang hilang juga belum ditemukan," demikian Fahrizal.
Baca juga: Basarnas Banten kekurangan kantong jenazah
Baca juga: BNPB umumkan korban meninggal akibat tsunami jadi 373 orang
Pewarta: Mansyur
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018