• Beranda
  • Berita
  • Warga pesisir Lampung kembali mengungsi, khawatir tsunami datang

Warga pesisir Lampung kembali mengungsi, khawatir tsunami datang

26 Desember 2018 06:47 WIB
Warga pesisir Lampung kembali mengungsi, khawatir tsunami datang
Arsip Foto. Warga pesisir Kota Bandar Lampung mengungsi dan bermalam di Kantor Pemerintah Provinsi Lampung, Lampung, Selasa (24/12/2018), karena masih takut dan trauma atas kejadian tsunami Selat Sunda. ANTARA FOTO/Ardiansyah/foc.
Bandarlampung (ANTARA News) - Ratusan warga Kota Bandarlampung yang tinggal di pesisir Teluk Lampung dan sekitarnya kembali mengungsi ke posko pengungsian di Balai Keratun Kantor Gubernur Lampung pada Rabu dini hari karena khawatir tsunami datang lagi.

"Saya kembali lagi, karena dengar kabar nanti malam ada tsunami jam 01.00 WIB makanya saya kembali lagi mengungsi," kata Putri, pengungsi asal Kotakarang, Telukbetung, Bandarlampung.

Putri memilih kembali mengungsi ke Kantor Gubernur karena tempat itu berada di dataran tinggi dan jauh dari laut sehingga kemungkinan akan aman dari bencana seperti tsunami.

Pada Sabtu (22/12) malam, ketika tsunami menyapu kawasan sekitar Selat Sunda termasuk bagian pesisir Lampung, Putri juga mengungsi di Kantor Gubernur bersama warga yang lain.

"Bila sudah aman saya dan keluarga akan pulang lagi ke rumah. Karena lebih nyaman tidur di rumah," kata Putri, yang rumahnya berjarak sekitar 500 meter dari pinggir pantai.

Sementara Waliyah, warga daerah Lempasing di Kota Bandarlampung, mengaku mengungsi karena masih trauma mendengar suara ombak besar dan angin, terutama pada malam hari.

"Saya masih takut Mas. Bila sudah kembali kondusif saya pulang ke rumah. Siapa yang betah tinggal di pengungsian, pasti tidak ada," katanya.

Waliyah mengaku menanti informasi prakiraan cuaca dan risiko tsunami dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk memutuskan apakah akan pulang atau tetap mengungsi.

Sebagian pengungsi mengaku mendengar kabar mengenai potensi tsunami dari mulut ke mulut dan pesan singkat yang dibagikan melalui telepon seluler.

Di antara mereka sebenarnya ada yang tidak mempercayai kabar tanpa sumber jelas yang beredar lewat layanan pesan singkat, namun tetap memilih mengungsi guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sudah mengimbau warga untuk mewaspadai peredaran hoaks terkait tsunami Selat Sunda.

"BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan tetap terus meng-update informasi BMKG melalui media sosial @infobmkg dan aplikasi android @infobmkg," katanya dalam keterangan tertulis lembaga Senin (24/12).

Baca juga:
BMKG minta warga waspadai hoaks terkait bencana
BMKG: tidak ada istilah susulan dalam tsunami

 

Pewarta: Triono Subagyo, Emir FS
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018