"Apabila ada perbedaan pemikiran dan pilihan, bertemu saja untuk kangen-kangenan agar saling mendekatkan hati seperti masa awal reformasi di tahun 1998," kata Viva Yoga di Jakarta, Rabu.
Hal itu dikatakannya terkait surat terbuka yang mengatasnamkan lima pendiri PAN yaitu Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohammad, Toeti Heraty, dan Zumrotin yang meminta Amien Rais mundur dari PAN.
Dia menilai Amien Rais selama ini telah memberikan kontribusi bagi perjuangan demokrasi dan dipilih dalam Kongres PAN di Bali sebagai Ketua Dewan Kehormatan PAN.
Karena itu menurut dia, semua pihak harus menghargai mekanisme formal kepartaian sehingga apabila ada perbedaan pemikiran dan pilihan, lebih baik bertemu.
"Kami yang muda, sebagai kader penerus partai, sangat menghormati para pendiri partai. Mereka adalah tokoh nasional, tokoh yang tidak diragukan kredibilitas dan integritasnya serta pejuang demokrasi," ujarnya.
Viva mengatakan para pendiri partai menyebar pada kesibukan masing-masing sehingga sangat mungkin akan ada perbedaan pemikiran dalam memahami proses sosial politik dan membawa konsekuensi pada perbedaan pilihan politik.
Dia menilai perbedaan pilihan politik itu harus direspon dengan sikap bijak yaitu saling menghormati dan tabayyun, bukan saling menghujat dan bukan merasa pilihannya paling benar dalam membangun demokrasi.
"Persoalan politik kepartaian, para pendiri harus mempercayakan kepada pengurus partai. Jika ada keperbedaan, nasehatilah mereka dan tegurlah mereka dengan kebajikan," katanya.
Karena itu Viva menilai sebaiknya tidak mengumbar perbedaan pemikiran dan pilihan politik di publik karena hal ini adalah sikap yang baik untuk membantu partai dalam mempersiapkan perjuangan memenangkan Pemilu 2019.
Dia menilai apabila tidak dapat membantu perjuangan partai dalam logistik, maka membantu partai dalam pemikiran dan sikap adalah suatu perbuatan yang bijak dan mulia.
Sebelumnya, lima pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) mendesak Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais mengundurkan diri dari politik praktis dan menyerahkan PAN sepenuhnya ke tangan generasi penerus.
Baca juga: Pendiri PAN minta Amien mundur
Baca juga: PAN abaikan surat terbuka pendiri partai
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018