• Beranda
  • Berita
  • 4.700 warga terdampak tsunami masih mengungsi di Banten

4.700 warga terdampak tsunami masih mengungsi di Banten

26 Desember 2018 14:10 WIB
4.700 warga terdampak tsunami masih mengungsi di Banten
Warga berdiri di depan rumahnya yang hancur diterjang tsunami Selat Sunda di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten, Selasa (25/12/2018). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Serang, Banten (ANTARA News) - Sekitar 4.700 warga Pandeglang dan Serang yang terdampak tsunami Selat Sunda pada 22 Desember malam sampai Rabu masih tinggal di tempat pengungsian menurut data Dinas Sosial Provinsi Banten.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nurhana mengatakan korban tsunami menempati fasilitas umum seperti sekolah dan balai desa serta tempat penampungan dan rumah warga di sejumlah titik pengungsian termasuk di Angsana, Sumur, Jiput, Taman Jaya, Ujung Jaya, Cibaliung dan bagian dari Kecamatan Labuan.

"Banyak sekali titik-titik pengungsian warga, ada juga yang di pegunungan, ini agak menyulitkan kami dalam mendistribuskan bantuan karena ada yang tidak bisa dijangkau dengan kendaraan," kata Nurhana.

Sesuai arahan Gubernur Banten, ia menjelaskan, Dinas Sosial sudah membantu pemenuhan kebutuhan makanan sehari-hari pengungsi.

"Di Kecamatan Sumur, di lokasi yang paling jauh, yakni di Ujung Jaya dan Taman Jaya, kami sudah mendirikan beberapa dapur umum lapangan. Karena catatan kami ada sekitar 1.400 orang pengungsi di Sumur," kata Nurhana.

Didampingi Kepala Seksi Jaminan Sosial Keluarga Dinas Sosial Banten Budi Dharma Sumapradja, dia mengatakan bahwa saat ini para pengungsi membutuhkan bantuan terpal dan alas tidur.

"Mereka sangat membutuhkan terpal dan alas tidur. Sebenarnya banyak yang berpartisipasi untuk membantu, tapi kesulitan untuk mendistribusikannya, apalagi saat ini hujan terus dan diperparah banjir di Labuan," kata Nurhana.

Baca juga:
Korban jiwa akibat tsunami bertambah menjadi 299 di Banten
Seluruh jenazah korban tsunami Pandeglang ditampung di RSUD Berkah

 

Pewarta: Mulyana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018