Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap mencetak tenaga kerja konstruksi yang kompeten melalui Politeknik PU pada 2019 mendatang.Output-nya nanti mereka ini tidak hanya untuk PU, tapi juga untuk penyedia jasa
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan lulusan Politeknik PU ini nantinya diharapkan menjadi tenaga konstruksi yang siap pakai, baik untuk Kementerian PUPR maupun bagi penyedia jasa konstruksi di Indonesia.
"Output-nya nanti mereka ini tidak hanya untuk PU, tapi juga untuk penyedia jasa. Penyedia jasa itu melakukan ijon, mereka bayar orang lalu disertifikasi terus mereka ambil jadi tenaga kerja mereka. Jadi kebutuhannya banyak sekali," ujarnya saat penyerahan izin prinsip Politeknik PUPR dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi kepada Kementerian PUPR di Jakarta, Kamis.
Saat ini industri konstruksi masih membutuhkan banyak tenaga kerja konstruksi. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Konstruksi setiap kenaikan dana infrastruktur sebesar Rp1 triliun dibutuhkan 14.000 tenaga konstruksi.
Di samping itu, data BPS tahun 2017 menggambarkan bahwa lulusan SMA masih mendominasi tenaga kerja tak terampil (unskilled labour) di Indonesia. Sebanyak 74 persen tenaga konstruksi merupakan pekerja tukang atau pembantu tukang.
Dengan kondisi tersebut, peningkatan kapasitas tenaga kerja konstruksi dari unskilled labour menjadi tenaga kerja konstruksi yang terampil, mendesak untuk dilakukan.
Sebagai tindak lanjut Kementerian PUPR mengusulkan pendirian Politeknik PU yang tahap awal terdiri tiga program studi, diantaranya Teknologi Konstruksi Bangunan Air, Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung, dan Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan.
Lulusan politeknik ini iharapkan mempunyai kemampuan dalam pelaksanaan, pengawasan, dan pemeliharaan konstruksi bangunan air, konstruksi bangunan gedung, konstruksi jalan dan jembatan, serta pengoperasian peralatan dan teknologi konstruksi.
Politeknik PU merupakan hasil kerja sama Kementerian PUPR dengan Universitas Diponegoro.
Baca juga: Pemerintah siap laksanakan pendidikan vokasi besar-besaran tahun depan
Baca juga: Kementan gandeng Kadin tingkatkan kapasitas mahasiswa Politeknik Pertanian
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018