"Saya lihat kondisi di IGD, korban tsunami sudah masuk ke ruangan perawatan, semua kondisinya luar biasa, perkembangannya membaik," katanya saat mengunjungi RSDP di Serang, Kamis.
Ia menambahkan, ada satu pasien yang mengkhawatirkan dan menjalani operasi hingga sembilan jam. Saat ini, pasien tersebut sudah membaik. "Perkembangan pasien yang mengkhawatirkan, kondisinya sudah baik. Sangat baik," ujarnya.
Ia menjelaskan, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek telah mengunjungi proses pelayanan kesehatan terhadap korban tsunami dari Anyer dan Cinangka yang dirawat di RSDP.
"Ibu Menkes mengangkat `dua jempol` terhadap RSDP karena mampu menyelesaikan tugas dengan baik. Dokternya bekerja dengan penuh semangat dan keikhlasan sehingga semua bisa tertangani dengan baik," terangnya.
Plt Direktur RSDP Sri Nurhayati mengatakan, aparatur, tenaga kesehatan, dan tim medis RSDP sudah semaksimal mungkin bekerja sesuai standar operasional dalam menangani para korban bencana.
"Semua korban tsunami yang datang dan memerlukan pertolongan, membutuhkan pelayanan, sudah dilayani semaksimal dan seoptimal mungkin," tambahnya.
Ia menjelaskan, hampir semua dokter turun tangan menangani korban bencana, tanpa lelah selama 24 jam bergiliran memberikan pelayanan. Bahkan ada yang membatalkan cuti akhir tahun.
"Ada 57 dokter spesialis bahu-membahu, tanpa kenal lelah. Belum lagi dokter umum yang ada di IGD, kurang lebih 100 dokter bekerja maksimal, ada juga dokter bantuan dari RSCM sudah membantu pelayanan di RSDP," lanjutnya.
Sri mengungkapkan, korban yang dirawat di RSDP sebanyak 125 pasien. Kemudian korban meninggal yang ditangani instalasi forensik dan medikolegal sebanyak 27 orang dan telah dibawa oleh keluarganya. "Sekarang yang dirawat ada 36 orang. Kondisinya relatif membaik," katanya.
Baca juga: Seluruh rumah sakit Banten siaga tangani korban tsunami
Baca juga: Relawan Pertamina hibur anak-anak korban tsunami Selat Sunda
Baca juga: Gubernur Banten ingin percepat penanganan dampak tsunami
Pewarta: Sambas
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018