Lagu ini dibuat bersama-sama oleh Deddy Dhukun dan Dian Pramana Poetra. Menurut Deddy Dhukun, ada cerita menarik dibalik pembuatan lagu tersebut
"Cerita pembuatannya aneh. Pada saat lagi banjir, kita mau masuk ke gang, terus mobilnya mati. Terus akhirnya spontan kan, harus kah ku tetes kan air mata di pipi," ucap Deddy Dhukun saat ditemui di acara pemakaman Dian Pramana Poetra di kawasan Ciracas, Jakarta, Jumat.
Deddy Dhukun menambahkan, "Oh bagus tuh buat lagu aja. Dicatat langsung notasinya sama Dian, jadi lah lagu itu. Alhamdulilah sampe sekarang masih hits," terangnya.
Semasa hidup, Deddy Dhukun menilai Dian Pramana Poetra adalah sosok yang sangat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.
"Sosoknya baik dan tanggung jawab terhadap kerjaan dan nggak pernah neko-neko terhadap 2D. Dia orangnya nurut kalau dikasih tahu nggak ngelawan," ujarnya.
Deddy Dhukun pun mengaku bersyukur karya-karya lagu yang diciptakan bersama Dian Pramana Poetra masih digemari hingga saat ini.
"Alhamdulillah karya-karya 2D sampai sekarang masih bisa bertahan," pungkasnya.
Baca juga: Istri miliki firasat sebelum Dian Pramana Poetra wafat
Baca juga: Kelanjutan 2D tanpa Dian Pramana Poetra
Baca juga: Dian Pramana Poetra dimakamkan satu liang lahat dengan sang ayah
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018