"Untuk daerah Takalasi, Panciro, Kecamatan Balusu, air sudah setinggi satu meter. Ada dua korban di sana yang sedang dicari tim penyelamat meski sedikit kesulitan karena medannya cukup berat," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barru, Muhaimin saat dikonfimasi dari Makassar, Jumat.
Selain itu, air juga mulai merendam daerah Kecamatan Tanete Riaja di jalan yang mengarah ke Kabupaten Soppeng dengan air setinggi 50-60 centimeter. Air juga mulai masuk ke pemukiman warga.
Sedangkan di wilayah Kota Barru, ada beberapa lokasi perumahan yang tergenang air sekitar 70 centimeter, seperti di BTN Marro yang airnya mulai naik sejak pukul 05.00 WITA.
Selanjutnya, Perumahan Griya Permata Hijau depan Pengadilan Kota Barru air naik di atas 50 centimeter. Demikian pula jalur dua di pinggir pantai jalan Jenderal Sudirman, Perumahan Lawai.
Sedangkan jalan di Kelurahan Mangempang, bagian pedalaman Barru juga terendam banjir.
"Lokasi di sana aksesnya sulit ditembus karena berada di dataran rendah termasuk beberapa wilayah lain di Kabupupaten Barru yang sementara ini sedang dipantau," katanya.
Mengenai penyebab terjadinya banjir di sebagian wilayah Barru, kata dia, karena faktor cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir yang melanda wilayah Sulsel.
"Memang sebelumnya sudah di sampaikan BMKG terkait kewaspadaan cuaca ekstrem hingga 15 Januari 2019. Kemungkinan besar ini adalah puncak musim penghujan serta akibat air laut pasang sehingga air tidak bisa tersalurkan sampai ke laut," ujarnya.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) untuk melakukan penyisiran dan penyelamatan korban yang masih dinyatakan hilang.
Sebelumnya, dilaporkan ada empat orang hilang, masing-masing dua orang di daerah Panciro, Kecamatan Bulusu dan di Pancana, Kecamatan Tanete Rilau.
Baca juga: Tanah longsor di Pinrang Sulsel tutup akses jalan
Baca juga: Banjir setinggi satu meter rendam Soreang Pare-pare
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018