Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan 1.600 jiwa dari 2.814 penduduk Pulau Sebesi sudah dipindahkan ke Kalianda dan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan.Pulau Sebesi merupakan wilayah berpenghuni yang paling dekat dengan Gunung Anak Krakatau
"Pulau Sebesi merupakan wilayah berpenghuni yang paling dekat dengan Gunung Anak Krakatau, yaitu 19,1 kilometer," kata Sutopo dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat.
Sedangkan Pulau Sebuku, pulau lain yang juga berada dekat dengan Gunung Anak Krakatau, Sutopo katakan tidak ada penduduknya.
Menurut Sutopo, penduduk Pulau Sebesi akan dipindahkan sampai ada tanda-tanda penurunan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau.
"Status Gunung Anak Krakatau hingga Jumat masih tetap 'Siaga' atau 'Level III', dengan lingkar berbahaya lima kilometer. Dalam lingkar lima kilometer itu memang tidak ada permukiman," jelasnya.
Sutopo mengatakan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau masih terus berlangsung dengan sejumlah letusan dan tremor serta luncuran awan panas hingga dua kilometer.
Abu vulkanik sementara mengarah ke Barat Daya. Namun, bila arah angin berbalik menuju Timur Laut atau Utara, maka Pulau Sebesi akan terdampak dengan abu vulkanik.
Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau pada Sabtu (22/12) menyebabkan terjadi tsunami di Selat Sunda.
Lima kabupaten di dua provinsi terdampak tsunami tersebut, yaitu Pandeglang dan Serang di Provinsi Banten serta Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus di Provinsi Lampung.
Hingga Jumat, jumlah korban meninggal dunia mencapai 426 orang.
Baca juga: Pandeglang paling terdampak tsunami Selat Sunda
Baca juga: BNPB nyatakan korban meninggal tsunami Selat Sunda 426
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018