Mataram (ANTARA News) - Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Nusa Tenggara Barat Dewantoro Umbu Joka mengakui hampir semua agen perjalanan wisata di Filipina belum tahu banyak tentang potensi wisata di Lombok.Ini serius. Masyarakat Filipina lebih tahu dan hafal Bali. Kalau Lombok, sama sekali baru tahu mereka, kan ini parah
"Ini serius. Masyarakat Filipina lebih tahu dan hafal Bali. Kalau Lombok, sama sekali baru tahu mereka, kan ini parah," ujarnya di Mataram, Jumat.
Dewantoro mengungkapkan ketidaktahuan mereka itu ia dapati saat acara travel fair yang diikuti ASITA di Manila, ibu kota Filipina, pada 2018. Hal ini juga ia temukan pada travel fair di Cebu, kota kedua terbesar di Filipina.
"Saya sampai bingung juga promosinya, akhirnya saya ambil peta, saya tunjuk kamu tahu Bali kan? Nah ini Lombok di sebelahnya. Saya bilang, hanya 10 menit dari Bali," ungkap Dewantoro.
Meski demikian, Dewantoro, mengungkapkan beberapa agen perjalanan wisata di Manila dan Cebu sudah paham. Bahkan, beberapa diantaranya juga sudah menyatakan minat memilih Lombok sebagai rencana paket wisata untuk masyarakat Filipina.
Dikatakan Dewantoro, pengalaman di Manila dan Cebu membuat NTB harus lebih mampu melakukan evaluasi ke depannya, terutama dari sisi promosi pariwisata.
"Pasar Asia masih banyak yang bagus dan potensial selain Malaysia dan China. Sayang kan kalau kita promosi jauh sampai Eropa, tapi yang dekat-dekat justru tidak tahu keindahan Lombok. Kan sangat disayangkan," katanya.
Baca juga: Investor China minati wisata Lombok
Baca juga: MV Volendam bersandar, 1.400 wisman sambangi Lombok
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2018